Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Indri Erinda Sari;Hilang

Hilang

Masih terngiang tentang anganku
Dilontarkan sesaat berpacu kepolosan
Berkelana mengintari bumi
Takkan kembali karena rintangan

Malam dingin gurah melambai
Tak seasri malamku dulu
Saat kusibak tirai malam
Bersetubuh lelaki penghancur diri

Tinta pekat tlah tertetes
Kapas putih terlampau hangus
Menghujam langit biru menghujam
Mengisah cerita kotor dibungkam

Aku layaknya remaja biasa
Namun tak berbekal iman dan takwa
Bahkan mungkin tuhanpun malu mengakuiku
Sebagai karyanya yang pernah ia cipta

Bak daun kering berguguran
Di tengah sesak harap
Mana mungkin dia kembali ke ranting
Begitupun aku…tak kan kembali suci

Sesal berurai air mata
Mimpiku tlah hilang
Bersama bunga yang tak lagi kuncup
Menghilang..menyingsingkan beban.


Tanpa nama

Indonesia
Negeri surga seribu anugerah
Seelok cendrawasih di pulau papua
Setangguh komodo dari zaman purba

Rakyatnya berpadu dalam warna
Tanahnya dikawal gunung-gunung penuh amarah
Sungai yang mengalir jernih tak terukir
Berpadu  lembah tenang penuh filosofi alam

Bisik-bisik hutan dan sungai mengeluh
Bertanya dimanakah mereka berada
Diakui sebagai pulau nusantara
Namun tak terjamah, tak diharga

Acap kali aku meringis
Suku kami beranjak pergi
Terusir pencuri  berhati batu
Merampas si cantik cendrawasihku

Betapa tak terbilang
Negeri mansyur terkenang
Di ujung lekung lautan
Pulauku tanpa awas
Tak bernama meski bak permata


Kering

Sari demi sari tanah negeri ini
Terus tergurat menusuk bumi
Mencari sumber kekayaan alam
Tanpa peduli pedih ia rasakan

Habis terkikis
Bumi yang kian menipis
Perut tanahku kering kerontong
Mengisi penuh nafsu si kantong

Ditengah bising panas mentari
Tiada lagi pohon tulus melindungi
Hidupnya terampas keras oleh gergaji
Tanpa berbalas reboisasi

Manusia tak lagi berbudi
Kufur seakan bisu nan tuli
Jikalau negeri ini tenggelam
Manusia kan mengemis bantuan
Alampun enggan mendengarkan


Biodata Penulis
C:\Users\Windows 10\Videos\BIKIN SENDIRI\ok.jpg
Nama saya Indri Erinda Sari. Dalam kesibukan saya belajar di SMK N 01 Prabumulih tepatnya jurusan Akuntansi, saya mengapresiasi sastra Indonesia khususnya puisi. Berbagai lomba puisi telah saya ikuti, baik itu menulis ataupun membaca. Semoga tasikzone menjadi wadah untuk semua kalangan khususnya generasi muda agar mencintai literasi.
FB : Indri Erinda Sari
Telephon/ WA : 0813-6908-9419


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...