OLEH : IRMA LENTAMA SIAGIAN
Ibu..
Kau perempuan yang kuat
Tak pernah mengeluh
Tak pernah bersedih
Sembilan bulan kau mengandungku
Dengan penuh kasih sayangmu kepada ku
Walau berat menjalaninnya
Kau tak pernah terbebankan
Dengan penuh kesabaran kau merawatku
Dengan penuh kasih sayang kau menjagaku
Kau merawatku
Dari bayi hingga tumbuh dewasa
Dengan penuh perhatian
Dan cinta yang tulus
Kau mendidik ku
Hingga menjadi seperti ini
Tak sepantasnya aku membantahmu
Apalagi sampai melawan
Oh ibu…..
Aku akan selalu sayang
Selalu hormat dan cinta kepadamu
Aku juga akan bakti kepadamu
Ibu..
Engkau tak akan ku lupakan
Kasih sayangmu
Perhatianmu
Akan ku ingat sepanjang hidupku
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu
Medan, 18 April 2018
PENOLONG
OLEH : IRMA LENTAMA SIAGIAN
Sosok yang tanpa mengenal lelah
Sosok yang menindas perlakuan kasar yang dilontarkan siswa-siswi kepadanya
Sosok yang berlangkah tegap dan tegas walaupun kening dan pipi mereka sudah mulai memancarkan kekusutan dari raut wajahnya
Wahai guruku ..
Kau telah memberi warna pelangi didalam kehidupan kami
7 warna yang telah berkumpul menjadi satu paduan
7 kesempurnaan yang telah kau berikan untuk bekal kami kelak dimasa yang akan datangy
.
Kau mengajarkan yang Awal mulanya kami tidak mengenal huruf abjad sampai kami bisa menjadi orang-orang yang kalian harapkan , orang-orang yang sukses dan orang-orang yang telah menyandang gelar terhormat seperti kalian bahkan akan lebih dari pada itu
Guru ..
Maafkan kami yang telah berbuat kesalahan kepada kalian
Dari hal yang sekecil debu yang tak terlihat bahkan sampai kesalahan yang besar yang bisa terlihat dengan mata kasar
Tak banyak serumpun do'a yang kami panjatkan
Semoga kalian guru-guru kami tetap sabar dalam membina dan mendidik kami dan menjadi PAHLAWAN tanpa tanda jasa dan mengajar tanpa mengenal kata LELAH
Kami sayang kalian bapak dan ibu guru kami yang tercinta
Medan, 18 April 2018
WAKTU YANG KUSESALI
Oleh: Irma Lentama Siagian
Begitu cepat waktu berlalu
Tak terasa perjumpaan ku sudah berlalu
Sangat cepat ,Sangat menyesal ,Sangat kecewa
Teringat dalam Memori yang lalu
Menangis mengingat masa-masa yang lalu
Melukiskan canda tawa & kebahagiaan bersamamu
Sepanjang waktu berlalu
Kenapa kami baru menaruh perhatian pada Guru
Saat Guru tetah tiada
Karena di panggil oleh Sang Maha Kuasa
Begitu kejamnya kami melupakan jasa mu
Maafkan kami guru
Yang telah menggoreskan tinta hitam,di dalam hidupmu
Andaikan waktu dapat terulang
Kami berjanji akan memberikan yang terbaik bagimu
Tangisan kami hanya untukmu
Saat kami tak mengerti,
Guru yang akan menjelaskannya
Saat kami membuat kesalahan,
Guru yang menasihatinya
Saat kami mengingatmu,
Kau telah tiada
Jasamu kan abadi bersemayam di hati kami
Begitu besar perhatianmu pada kami
Yang selama ini menyusahkanmu
Hanya kata TERIMA KASIH & MAAF untuk Mu
Medan, 18 April 2018
Biodata Penulis
Irma Lentama Siagian, lahir di Hapoltahan Nauli Kabupaten Serdang Bedagai, Lahir pada tanggal 07 juli 1997. Penulis adalah alumni SMA Negeri 1 Sei Rampah. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa semester 6 di Universitas Negeri Medan stambuk 2015 Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia NIM saya 2151111027 di Fakultas Bahasa dan Seni. Sangat gemar menulis puisi meski puisinya tidak begitu bagus tetapi selalu ada dorongan untuk membuat puisi sebagus mungkin. No handphone saya 082153515186 dan alamat E-mail saya irmasigian1997@gmail.com, alamat facebook dan instagram saya Irma Lentama Siagian. Penulis bercita-cita sebagai guru profesional,dan lengkapnya penulis juga mempunyai hobi yang membuat dirinya terhibur dengan bermain musik. Selain mempunyai cita-cita dan hobi penulis juga mempunyai motto hidup “Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu”.
Komentar
Posting Komentar