Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Laila Mujianti;Belati Hati

Belati Hati
Karya : Laila Mujianti

Rindang…
Yang teduh tengah memendam
Mawar elok kini berduri
Belati menancap hati

Ombak di laut menggulung tenangnya
Katanya riuh, namun tak dapat terpandang
Sahut-sahut ramah kian lenyap
Iya, aku tau…

Mana yang katanya mahluk paling mulia
Tidak tampak pun
Perubahan, zaman merenggut semua
Tetes rasa begitu terasa

Mencintai hanya untuk yang di cintai
Menyayangi hanya untuk yang di kasihi
Merasa iba hanya untuk yang ada di hati
Begitu sadiskah ?

Bila begitu, mana kata pengorbanan ?
Yang taat, yang berkhianat
Yang biasa, yang memahami
Bisa di kata itu berbanding terbalik


2018


Aku Merindu
Karya : Laila Mujianti

Bila terasa begitu hampa
Bila tertegun sungguh merindu
Aku mencintai dia yang jauh
Ada namun tidak ada

Katamu kau bilang mencinta
Bilangmu pada temanku kau memiliki ku
Arus apa yang kau pakai ?
Kata apa yang pernah di ucap ?

Bagaimana aku mengakui ?
Jika ini tak ada peresmian
Bagaimana aku mau berkata
Jika  memang tak ada ikatan

Perihal  Panda berbalut kotak pink
Perihal kau ajak aku ke dalam hati
Mana kepastian ? mana penantian ?
Tak bersalah bukan ? bila aku kan pergi melalang buana

2018


Harapku Pelabuhan Terakhir Hati
Karya : Laila Mujianti

Buat dia yang selalu di hati dan di doa
Kau peneman angan
Sedari tahun belakangan
Tiada waktu yang terlewat
Aku kadang mendalam
Atas percik rasa yang kau imbas
Fatamorgana hati yang kau pancarkan
Aku bisa rasakan
kalau saja kau tau, aku juga sama
Ungkap saja tak mengapa..
Kalau memang berat, barangkali bisa lewat burung merpati..
Tentang rintik hujan di Jl. Jendral Sudirman
Untuk halte yang disinggahi sebentar
Aku berterima kasih pada mereka
Karena-nya aku punya cerita dengan kau
Kau yang kuingin menjadi imam dalam hidupku

2018


Biodata Penulis
C:\Users\ucup\Downloads\29512901_807924999398909_9208422437230317989_n.jpg
Laila Mujianti seorang mahasiswi 18 tahun. Mengambil program studi Strata 1 Psikologi Islam di UIN Raden Fatah Palembang. Saya bercita-cita menjadi seorang pengusaha agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan berguna bagi sesame ☺.
Contact Person : 085383450699 (wa)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...