Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Mahliza Naradhita Sinaga;Perpisahan

Perpisahan
Mahliza Naradhita Sinaga

Kini berakhirlah
Segala masa yang pernah kau anggap luka
Segala tawa yang selalu kau anggap bahagia
Bersama raga-raga yang mempunyai peran disetiap kenangan
Kini berakhirlah
Segala untaian kata yang tertera  pada sebuah papan putih
Yang selalu kau pandang dengan rasa semangat maupun jenuh
Segala kalimat yang terucap oleh lisan
Yang selalu kau dengar dengan rasa suka maupun tak suka

Kini sampailah kita
Pada gerbang perpisahan yang telah terbuka
Yang menyambutmu pada arti dunia yang sesungguhnya
Dan kebersamaan yang telah menjadikan aku dan kau menjadi kita
Adalah cerita usai yang harus diterima

Sahabat
Waktunya kita mengejar mimpi
Bersama segala doa dan perjuangan sepenuh hati
Walau kini waktu memisahkan kita
Tapi kelak ia kan mempertemukan kembali                   
Dengan cerita dan mimpi baru yang dulu selalu dinanti
Atas nama cinta, kasih, dan segala mimpi
Ku ucap selamat berpisah untuk kalian yang terkasih

Tanah Jawa, 12 april 2018


 Melupakan 
Mahliza Naradhita Sinaga

Sejenak saja
Aku ingin menepi bersama senja
Melupakan segala luka
Dan menghilangkan luka bersama sudahnya senja

Aku pernah mendapat sayap
Dan terbang bersama senyum manis yang selalu menetap
Tapi itu dulu
Dan sudah berlalu

Aku pernah mendapat hadiah
Yang tak mewah tapi sangatlah indah
Hadiah seorang sosok yang mengagumkan
Dengan segala kasih sayang yang selalu ia curahkan
Tapi kini sudah tak lagi
Ia berlari tanpa berhenti
Dan meninggalkan luka sebagai pengganti

Bersama indahnya senja dengan balutan jingganya
Aku berdiri menatap ke arahnya
Dan ku tenangkan hati yakinkan diri
Bahwa kini ku harus bangkit dan berdiri
Terima kasih wahai masa lalu
Kau adalah pelajaran berharga untuk ku

Tanah Jawa, 16 april 2018


Rindu Desa
Mahliza Naradhita Sinaga

Pohon-pohon rindang
Apa kabar mu kini
Masihkah kau kokoh berdiri?
Aku merindumu tempat teduh ku

Bunga mawar merah
Bagaimana keadaanmu
Masihkah kau merah merekah?
Sungguh ku merindu mu mawar merah yang indah

Aku rindu Desa ku yang permai
Yang selalu tentram dengan rasa damai
Jauh dari suara-suara kendaraan
Jauh dari polusi udara yang menyesakkan

Wahai Desa ku nan elok
Doakan aku yang kini berada dalam penjara kesibukan Kota
Agar cepat ku berpulang pada suasana mu
Karena sejuk ku adalah kau Desa ku

Tanah Jawa, 17 april 2018


Biodata Penulis

Assalamualaikum wr.wb
C:\Users\toshiba\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\2018-03-17 12.36.41 1.jpg
Orang biasa yang lahir dengan nama Mahliza Naradhita Sianaga, di Desa Balimbingan P.Siantar pada tanggal 08 februari 2000, sudah selesai melaksanakan UN di kelas XII SMA Negeri 1 Tanah Jawa. Mempunyai hobi membaca novel, menyanyi, dan suka usil pada teman. Satu motivasi hidup penulis adalah “bahagialah ketika kau mampu bersabar, bersyukur, dan berguna.” Mau kenal lebih lanjut dapat menghubungi di media social facebook : Mahliza Naradhita Sinaga
No hp : 085361926645


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...