Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Marhani Musmar;Palestina

PALESTINA
Karya : Marhani Musmar

Seraya pangkuan ku bergetar
Bersama erakan tv ledakan
Berlarian gadis mungil,dewasa hingga lanjut usia..
Segerombolan berwarna merah
Mengalir begitu derasnya
Pada wajah nan tubuh yang tak bersalah ..
Semilir daun kering jatuh bersama angin
Hingga menyusup pada tanah yang kering
Tak ada air juga kasih sayang yang abadi
Mereka menangis...
Mereka meraung ...
Mereka tertunduk ...
Mengapa ? ...
Sebab mereka takut
Pada benda yang bernama senjata
Braagghhh....
Ledakan di mana – mana
Melontarkan hingga mematikan
Manusia bersenjata..
Menodongkan pada mereka yang tak tahu apa
Ia siksa...
Hingga mati tanpa rasa kasihan
Ya ! ...
Mereka yang tak punya hati manusia
Malang...
Saudara seIman
PALESTINA ....

Sengkang, 3 April 2018


DARI HUTAN UNTUK MASA DEPAN
KARYA : MARHANI MUSMAR

Perkenalkan aku ..
Golongan penyejuk bumi ku ..
Tempat manusia mendapatkan oksigen
Juga bernaung saat hujan menimpa
Perkenalkan aku ..
Golongan yang hanya dinikmati tanpa di sayangi
Semudah membalikkan tangan
Lalu menggusur ku dengan sebuah paksaan
Aku ...
Meredup ....
Aku..
Menangis...
Namun...
Mereka tak memperdulikan ku..
Ingin rasanya aku memberontak
Tapi ....apalah daya ku
Mereka tak tahu ..
Dampak tangan mereka
Yang mereka tahu..
Hanya merusak tanpa memperbaiki
Hai...
Dengarkan aku...
Dengarkan rintihan ku..
Aku butuh uluran kasih mu
Untuk merewat ku
Agar aku hijau ..
Untu masa depan mu ..

Wajo, 3 April 2018


AR – RAHMAN
KARYA : MARHANI MUSMAR

Surah yang indah ..
Juga penuh makna
Tak salah jika kaum hawa mendambakannya
Untuk di sanjungkan dalam akadnya
Nikmat Tuhan mana lagi kah yang ingin kau dustakan ?
Ya! Kalimat itu terus ku peruntungkan..
Sebab syukur ku untuk mengenal mu..
Jua bersenda gurau dengan mu ..
AR – RAHMAN ..
Waktu mana kah yang akan mempertemukan?
Antara indra pendengaran ku..
Pada kalimat suci itu ..
Duduk berdua..
Bersanding..
Bersama ayah ...
Dan para tamu undangan
Sungguh khayalan luar biasa..
Aku .. hanya kaum hawa biasa..
Yang mengingikan surah indah itu
Untuk berada disisi ku..
Entah dengan siapa?
Apa kamu?
Allahualam..
Hanya Allah yang tahu ..
Aku menanti ..
Untuk AR RAHMAN ..

WAJO, 3 April 2018

Biodata


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Marhani Musmar, Wanita ini lahir pada 25 November 2000, sekarang telah berusia 17 tahun. Gadis ranum asal kota Sutera ini tinggal bersama kedua orang tuanya di jalan Irian lorong dua kota Sengkang,kabupaten Wajo.  Dia merupakan salah satu siswa di sekolah menengah atas ternama di kotanya ( SMA NEGERI 7 WAJO ) yang dulunya bernama SMA NEGERI 3 SENGKANG UNGGULAN KAB.WAJO, kini di usianya yang masih terbilang muda ia sangat gemar menulis dan membaca, disamping itu beberapa hal lain yang ia gemari ialah mendengar lagu juga membuat kata – kata ( qoutes ). Kecintaanya pada menulis tumbuh saat ia duduk di bangku kelas X SMA , sejak saat itu ia mulai suka menulis dan terus mengembangkan bakat tersebut hingga menjadi hobby nya. Walau menurutnya karya karya nya masih terbilang mentah dan perlu belajar lagi.
Email : marhanimusmar@gmail.com
WA : 089 580 289 9114
Facebook : MarhaniM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...