Muhammad Idsan
Kulepas rajutan sakit dari pembungkus jantung
Mengelakkan elegi dalam ritme denyutan
Menampik kenangan yang masih bergelantungan pada halusinasi
Berharap tak lagi gelatik memberaki otak
Aib dieja dan didikte
Dalam ruang yang dikoyak-koyak oleh kisahnya
Kepadamu pemantil benang kepedihan
Inikah mahakaryamu?
Lihatlah, hati ini kutimang
Lemas terceruk dan mulai membusuk
Akankah kau datang menziarahi?
Setelah ia membangkai atau terkafani
Tapi kala luka ini hanya membuatmu termangu
Datang dan pergi dengan siulan khasmu
Sumpahku, ketika kau berbalik
Kau akan dapati hatiku bukan kepunyaanmu lagi
Bone, 18 April 2018
Negeriku Kehabisan Pahlawan
Muhammad Idsan
Terasa berangan, terbang tanpa sayap
Seakan menjadikan langit sebagai panggung lautan
Ketika kepala dilumuri butiran-butiran janji
Ketika kaki ditaburi benih-benih mimpi
Derap langkah terhuyung-huyung
Mendapati diri dibual seperti patung
Aku ini bukan anak kucing dalam karung, Bung!
Bukan pula segerombolan biri-biri yang dikepung
Tapi aku orang kampung
Yang siap mati atau dikurung
Bila kebenaran disandingkan dengan retorika mengapung
Negeriku ini, bukanlah negeri dongeng
Bukan juga kerajaan yang berkastil fiksi
Tapi kenapa acang-acang memicikkan kedunguan otaknya?
Apakah pahlawan hanya ada di film-film?
Atau hanya tersisa aku yang melawan?
Bone, 18 April 2018
Detik Tak Detak
Muhammad Idsan
Tik! Tik! Tik!
Nol nol nol satu berdetik
Hati mengulurkan tangan pada hari
Berharap pagi nanti ada jemari menyambutnya
Dan harapan itu kamu
Apalah daya, aku hanya pecahan dari kisah hidupmu
Terabaikan dari lembaran usang dan berdebu
Tergeletak sebagai korban di garis penamu
Kehilangan udara yang pernah terhirup mendamaikan
Kehabisan embun yang pernah tertangkup menenangkan
Aku adalah syair simponi yang tak pernah lagi dibaca bibirmu
Bahkan di celah jantung itu tak terdengar lagi menyebut namaku
Bagaimana caraku untuk mengakhiri ini?
Sementara dulu, memulainya saja aku tak tahu
Di penghujung sakit ini
Di atas pembaringan yang tak urung kau datangi
Aku hanya titipkan ucapan terima kasih dan selamat tinggal
Jika detik tak lagi detak
Bone, 18 April 2018
Biodata Penulis
Nama lengkap Muh.Idsan, S.Pd, Pernah menerbitkan buku motivasi “Pemenang”, novel “Penulis Mati dalam Pelukan Puisi”. Akan menerbitkan novel selanjutnya yang berjudul, (Karamnya Ngarai Surgaloka, L.A.K, Genius, I Am M.I dan Guru).
Mengikuti berbagai pelatihan jurnalistik, workshop jurnalistik televisi dan pelatihan-pelatihan berkaitan dengan media. Dalam dunia edukasi, berpindah-pindah provinsi untuk menuntut ilmu. Pendidikan terakhir (Strata 1) di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bone, jurusan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam, program studi pendidikan matematika. Pendiri Sanggar Seni MANAP Mabbaranie. Facebook : Muhammad Idsan (Lion of The Poet). Email : muhammad_idsan@yahoo.com. No. Hp : 085242279693.
Komentar
Posting Komentar