Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Muhlisah Hanifati;Sajak Tentang Senja

Sajak Tentang Senja
Oleh :Muhlisah Hanifati

Kala itu, senja belum tiba
Semua manusia sibuk berlomba-lomba
Memperindah apa yang mereka sebut dunia
Rela merangkak-rangkak di kolong neraka

Kala itu, senja masih belum tiba
Dan mereka masih berlomba mengejar dunia
Hingga akhirnya mereka lupa
Iya, mereka lupa pada apa yang disebut syurga

Kali ini, senja hampir tiba
Namun mereka masih tetap berlomba
Tidak peduli dengan peringatan para tetua
Hingga akhirnya ...
Senja itu tiba,
Mereka kalap dan penuh tanya tentang apa yang mereka lombakan
Bagaimana senja bisa datang, padahal lomba belum usai?
Namun senja memang akan datang, walau lomba belum usai...

Tuhan maaf, kami terlalu sibuk dengan urusan khalifah..
Tuhan maaf, kami terlalu asyik berlomba..
Padahal kami mencintaiMu, namun kami lupa bagaimana cara mencintaiMu..
Padahal kami mencintai Nabi Mu, namun kami lupa bagaimana cara mencintai Nabi Mu..
Namun, senja tetap tiba..
Tanpa jeda,
Tanpa kata,
Senja sudah tiba didepan kita...

Pamulang, 21-April-2018


Rumah
Oleh :Muhlisah Hanifati

Kamu, iya kamu
Aku ingin menjadi alasan kamu pulang
Aku ingin menjadi sesuatu yang kamu rindu
Aku ingin menjadi sebab kamu nyaman

Kamu, iya kamu
Jangan ragukan kemampuanku
Jangan risaukan kehebatanku
Jangan khawatir akan bagaimana kamu saat denganku

Kamu, iya kamu
Aku ingin jadi rumahmu, tempat kau kembali dengan lelahmu
Perkenankanlah aku mengabdi padamu, masa depanku.

Pamulang, 21-April-2018


Abdi pada Negri
Oleh :Muhlisah Hanifati

Tonggak bambu telah ditancapkan
Ditancapkan pada tanah airku
Diketinggian mahameru
Diatas lautan biru

Merah putihku telah dikibarkan
Dikibarkan pada negriku
Diatas hamparan sawah dan ladang
Diketinggian langit membiru

Mencintaimu adalah sebuah keinginan
Menjagamu adalah sebuah penghormatan

Jayalah selalu negriku
Jayalah selalu bangsaku
Jayalah selalu Indonesiaku

Abdi pada negri, akan ku kibarkan bendera tanah juangku
Abdi pada negri, akan ku pertahankan kehormatan bangsaku
Abdi pada negri, akan ku jaga budaya Indonesiaku

Pamulang, 21-April-18


Tentang Penulis
D:\kaka hanii\foto2\20160305_064015.jpg
Namanya Muhlisah Hanifati, lahir di Jakarta 10 Agustus 1997. Sekarang sedang mengambil jenjang pendidikan strata 1 di Institut Ilmu Al-Quran jakarta dengan jurusan syariah prodi muamalah.
Jl. Moh Toha no 31 rt02/09 kec. Pamulang Timur, Tangerang
Bisa menghubungi lewat :
Telp/WA :089510198220
Email : hanni.fatti08@gmail.com
Instagram :@hanny_faa



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...