Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Mutia Hanum;Kekasihku

Kekasihku
Oleh : Mutia Hanum

Teruntukmu kekasihku
Aku senang memilikimu sekarang
Tak bisa kudapatkan lelaki sepertimu di zaman modern ini
Yang bisa mengerti perasaanku sepenuhnya
Yang bisa bersabar menghadapi tingkah lakuku
Dan bisa menuruti semua mauku

Teruntukmu kekasihku
Tak bisa kutemukan lelaki sabar sepertimu
Ingatkah sewaktu hari itu?
Kita bermain bersama dipinggir pantai
Diriku yang merengek meminta kepiting padamu
Dengan sabar dan pengertian
Kau berlari, terjatuh dan berlari lagi demi menangkap kepiting suruhanku
Sungguh kau malaikat yang dikirim tuhan
Hanya untuk menjagaku dan menuruti mauku
Jangan pergi dari hidupku
Tetaplah disini bersamaku

Teruntukmu kekasihku
Aku mencintaimu lebih dari kemarin
Hari esok aku pasti akan lebih mencintaimu
Berhenti bertanya tentang seberapa besar rasa cintaku padamu
Tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata
Terimakasih telah menjadikanku wanita paling bahagia di dunia

Sigli, 21 April 2018


Rokok
Oleh: Mutia Hanum

Wahai engkau yang berada di sana
Tahukah kamu apa yang sedang kamu pegang?
Apa yang kamu hisap?
Itulah rokok

Wahai engkau yang berada di sana
Tahukah kamu apa manfaatnya?
Tahukah kamu apa bahayanya?
Itulah rokok yang merugikan mu
Itulah rokok yang membahayakan kami
Itulah rokok yang memberikan kami penyakit

Wahai engkau yang berada di sana
Sayangkah engkau kepada kami?
Kami yang sesak akan asapmu
Kami butuh udara segar
Sayangilah kami semua termasuk dirimu

Sadarlah wahai perokok!
Sia-sia saja engkau hisap rokok yang tak ada manfaatnya
Mulai sekarang! Benahi dirimu simpan uangmu
Lebih baik kau salurkan uangmu bagi yang membutuhkan
Hentikan untuk membunuh dirimu
Dan membunuh kita semua

Sigli, 21 April 2018.     

                               
Penikmat luka
Oleh : Mutia Hanum

Untukmu penikmat luka
Ku tahu kau butuh sandaran
Memang sungguh kejam cinta itu
Yang berani melukaimu perlahan

Untukmu penikmat luka
Siapakah gerangan yang berani melukaimu?
Apakah ia tak tahu bahwa kau sangat mencintainya?
Sungguh jahat perlakuannya padamu

Untukmu penikmat luka
Kulihat hari-hari mu yang terlihat bahagia
Atau hanya sandiwaramu saja bermain drama
Ku tak tahu
Yang jelas kau pintar menyembunyikan perasaanmu
Darimu aku belajar bahwa tak selamanya cinta itu indah
Tak selamanya cinta itu memberikan kebahagiaan
Ia hanya memberikan kebahagiaan sesaat
Selebihnya ia meninggalkan luka-luka yang mendalam
Luka-luka yang tak bisa disembuhkan hanya dengan mendatangkan cinta yang baru
Dirimu yang terbiasa dengan kegagalan cinta
Sampai pantas kau disebut penikmat luka

Sigli, 21 April 2018


Biodata Penulis

Penulis adalah seorang gadis yang lahir delapan belas tahun silam, bercita-cita menjadi seorang polwan dan penulis. Nama lengkap penulis yaitu Mutia Hanum. Penulis tinggal di Aceh tepatnya di kota Sigli kabupaten Pidie. Jika ingin menghubunginya bisa lewat akun FB Tia Anum ataupun email: Mutiahanum2000@gmail.com. Butuh seorang teman untuk hidup, agar tidak sendirian menjalaninya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...