Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nita Nurmila Sari;Tertarik Ke Tasik?

Tasik dan Cinta Setiap Detik
Nita Nurmila Sari

Kamu yang aku temukan di seberang kota
Melambaikan rindu dengan doa
Berkelana dalam tasbih yang mendidih
Sampai matang rindu yang sempat usang
dan derai kasih tak pernah usai berlirih
Teruntuk kamu yang lahir dari perempuan tasik
Semoga aku bisa meneduhkanmu dalam terik
Menemani dalam himpunan detik
Menjagamu dalam perjalanan tanpa titik
Teruntuk kamu yang tuhan datangkan
Semoga sekat kali ini, mendekatkan kita pada illahi
Karena kisah Cinta yang hebat, pasti di tata dalam taat
Karena ketidak bersamaan kali ini
Untuk saling mewujudkan Cita-cita negeri kita
Untuk saling menata dengan Cinta
Cinta agar Negara tertata, Meski kisah kita terjeda
Untuk merapihkan alasan, Hingga jejak pengabdian kepada Negara berkesan
Teruntuk Kamu yang menjadi muara rindu, Kasihku akan semanis madu
Hingga kelak waktu tiba,
Kita akan bekerja sama, bukan hanya perihal cinta
Namun juga penataan Negara
Ciamis, 17 April 2018


Tertarik ke Tasik?
Nita Nurmila Sari

Tentang tasik dan makanan yang unik
Memiliki, Nasi Cikur yang nikmatnya tak terukur
Cemilan Kelontong yang nikmatnya tak tertolong
Rengginang oyek yang membuat senang tak terderek
Sale pisang yang rasanya tak usang
Opak yang gurihnya membuat nagih
Wajit yang manisnya memijit
Citruk yang gurihnya tak pernah remuk
Bertandang ke karang resik hingga manisnya batik
Membuat mata berbinar Cinta
Pantai Karang Tawulan seindah rembulan
Curug Cimanintin yang indahnya tak bisa dipilin
Pantai pamayangsari membuat kenangan terpatri
Hingga Pantai Sindang Kerta yang membuat mata mampu berkata
Tasik yang indahnya tak disapu detik
Banyak keindahan yang perlu di Jejak
Hingga jingga surga meneduhkan raga
Hingga Bahasa halus mampu terdeteksi tulus
dan Sopan membuncah lincah diterapkan

Ciamis, 17 April 2018


Syukur di Priangan Timur
Nita Nurmila Sari

Debur debar terkapar subur
Lahar damai di dasar sabar
Perjalanan di sambut hujan lebat
Selebat manusianya yang taat
Priangan Timur,….
Lukisan Tuhan yang kaya akan kesan
Kanvasnya berasal dari sebuah ikhlas
Kuasnya berasal dari Kasih yang luas
dan Warna penepi merana
Priangan Timur…
Kota penata mata
Penepis pesimis, hingga teriris apatis
Taman luasnya Iman
Lautan biru, mendamaikan sebuah haru
Hutan berantara, Ketenangan yang menyembuhkan lara
Priangan Timur…
Tempat yang pandai merumuskan rindu
Karena permainya menguruskan pilu
Tempat radar bernalar
Hingga berat jika harus meninggalkan meski sesaat

Ciamis, 17 April 2018


Biodata Penulis
E:\Foto ambih nte kahapus\IMG20171025062328.jpg
Nama saya Nita Nurmila Sari sekarang berusia 18 tahun tepatnya lahir pada tanggal 10 Mei 2000 di kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah Desa Bentar Kampung Dukuh anyar, hobi menulis puisi dan membaca buku tentang sejarah Negara. Anak ke 1 dari 2 bersaudara. Riwayat pendidikan SD  Negeri Bentarsari 01, SMP Islam Al-Amanah, SMK Islam Al-Amanah dan Sekarang sedang menempuh Pendidikan S1 di Universitas Galuh. Nomer Wa 081212468276, Facebook Nita Nurmila Sari, E-mail : nitanurmilasari1@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Ulfah Nur Rizki;Pria Berlesung Pipi

Raja iblis Karya : Ulfah Nur Rizki Manusia menyayat, menjadikan sayatan luka itu berkeping-keping Dan kau akan merasakan, menemui yang lebih kejam dari sang penghuni hutan Yang membakar, dan menghanguskannya dalam bara api yang takkan padam Dengan menenteng kedua tangannya, bagai raja yang bengis dan serakah Banyak orang terkapar berlalu lalang yang meneteskan darah dalam sembilu perasaan Isak tangis mewarnainya, dalam kepiluan yang bertumpuk Ujian bukan palang, bagai ulat yang memakan habis daun Bertubuh kecil, namun suaranya keras, yang menggentarkannya dalam ruang kosong Mulutnya berkomat-kamit, mencaci maki habis-habisan rakyatnya Tak peduli dengan deritanya, ia bersorak sorai seakan menertawai Raja yang tak adil, bagai bangkai tikus yang menyesakkan Ingin rasanya aku pulang, menemukan raja baru yang perwira dan gagah Ah,aku tak habis berpikir! Aku terkubur dan terpenjara bagai didalam dunia neraka Seharusnya bukan aku, tapi dia sang raja yang bertopeng iblis Tak...

Puisi-Puisi Ahmad Latiful Ansori;Kekuatan Cinta Gusdur

KEKUATAN CINTA GUSDUR Oleh : Ahmad Latiful Ansori Duhai Gusdur Aku tahu di balik candamu yang ceria Tersembunyi luka yang sangat dalam Luka yang tak akan pernah hilang saat seseorang berusaha menghunus mahkotamu Aku tahu Engkau tidak pernah mengharapkan mahkota itu Engkau hanya sedih saat kasihmu harus di balas dengan pedih Engkau memang tak punya musuh Tetapi serigala serigala itu telah haus kekuasaan Tak ada lagi yang bisa mereka cengkeram Selain merobek dan menyasap baju yang engkau kenakan Mereka memang biadab Membiarkanmu keluar tanpa sehelai sampur Duhai gusdur Mendengarkan kabar itu Bangsa ini tak pernah malu memilikimu Seraut wajahmu Melintas jelas bersama terpaan sang bayu Mengingatkan kami, bahwa kami masih rindu Masih menyisakan rindu oleh sosokmu Duhai guru Mungkin ini memang sudah seharusnya terjadi Engkau kembali pada yang maha mengasihi Kasihmu pada bangsa ini mampu membuat kami melihat dalam gelap Ragamu yang terpisah dari bangsa ini Ta...

Puisi-Puisi Rizky Fadilah;Penuh Harapan

LEMBARAN BARU Oleh: Rizky Fadilah Tatapan ini kosong,,, Hampa,,, Bayangmu tak pernah lepas dariku,,, Ku selalu di dudukkan oleh bayangan dunia kegelapan,,, Ku terjerat dalam kebingungan,,, Mendengar kicauan bimbang,,, Hati bak tersayat,,, Masa yang merenggut manisnya kehidupan,,, Bahkan Kau berpaling mengikis keharmonisan,,, Kemana kaki jalan melangkah,,, Maka terlupa sudah memori palsu itu,,, Lembaran baru ku buka,, Untuk kembali kepada Lillah,,, PENUH HARAPAN Oleh: Rizky Fadilah Semilir angin yang menyerbu pepohonan Udara segar nan damai Terlihat anak kecil menari-nari Penduduk desa melakukan rutinitas dengan senyumnya Bahkan terlihat burung berkicau riang Benar suasana yang menyejukkan hati Tahukah kau? Dulu tak seperti itu Kala orang-orang tak dapat keluar dari sarangnya Wajah penuh peluh dan ketakutan Anak-anak tidak bisa bermain bebas, bahkan tak bersekolah Penjajah ada dimana-mana Kekejaman yang tiada habisnya Menyiksa kaum pribumi yang lemah N...