Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nop;Lupa Senyummu

Lupa Senyummu
Oleh :Nop

Tak lupakah kamu pagi ini matahari
akan menemanimu walaupun mendung menutupi matamu.
Burung dan ayam membisiki telingamu yang sepi,
lagi-lagi pagi ini aku dilupakan betapa iklasnya senyummu.

Feb 2018.


Senandung Bahagia
Oleh :Nop

Berbahagilah kekasihku.
Malam ini kita sedang saling
tak mengingat, senja datang
dan menghilang diikuti senyum kita berdua,

Aku tau persis, itu kamu.

Maret 2018.


Diskusi Pulang
Oleh :Nop

Aku menginginkan peristiwa pulang,
yang akhir-akhir ini kubicarakan kepada langit,
kudiskusikan sampai larut malam.

Mungkin terlalu sering
menjumpai matamu yang mirip dengan mata ibuku.

Maret 2018.

Biodata Penulis
D:\HITAM PUTIH\IMG_0017.jpg
Nama :Ardian Nofriyanto
Alamat :jln Sidikan, no 04, RT 22, RW 06, Kel Pandeyan, Kec umbulharjo, Yogyakarta.
CP :0853 4085 9203

Ardian Nofriyanto, atau yang sering disapa dengan Nop adalah seorang Pepura  kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, pada 26 November 1997. Sekarang sedang berusaha menyelesaikan Studi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Tergabung dalam komunitas Pura-Pura Penyair dan dengan sadar merasa terzolimi oleh keadaan yang membuatnya nyaman.
Selain menjalani aktivitas sebagai seorang mahasiswa, Pepura ini juga sedang sibuk-sibuknya melamun dan memandang cinta sebagai bunga harum yang bisa dipetik untuk pengharum dirinya. Pada tahun 2014, ia menyandang status sebagai Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten, Pasukan Tujuh Belas Kiri.
Meracik seni berwujud sketsa adalah hal yang dianggapnya sebagai bakat alam, karena hanya belajar outodidak saja dari orang yang berkata ‘’oh my wow’’. Pepura ini sangat suka pada game strategi sejak SD, Battle Raemles, Stonghold Crusder, Age Of Empire III, dan yang terahir ditamatkan Far Cry Primal. Pepura ini menuduh dirinya sebagai seorang yang nasionalis, individualis, humoris, romantis, gamer, pembual dan punya jiwa seni yang tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...