Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Puput Pauziah;Di Balik Cakrawala

Di Balik Cakrawala
Oleh: Puput Pauziah

Di bawah langit kosong
Formasi Awan mulai berpencar mengangkasa
Mengiringi pagi diantara sosok yang masih pecah oleh daya
Netra menelusuri jejak sandiwara
Namamu mengaung dalam hijrah
Menembus cakrawala dalam muara
Tetap gentar untuk berlayar di dunia fana
Tiada rasa yang bisa terulang
Melontarkan sabda tanpa tapi
Menopang segala prahara asa
Ohh ibu sang maha pelita kasih
Doamu tak henti menyertai perjalananku pada rahmat-Nya
Purwakarta, 03 April 2018


To Bunda
Karya: Puput Pauziah

Semilir angin dari ufuk barat mulai menyapa dibalik senja
Tahukah hari itu ialah ketika dirimu dinantikan Bun..
Sebelum kasihmu ku dapatkan lalu ragaku belum kau pikirkan
Kemudian pesatnya waktu bergilir membangun sebuah keluarga baru
Bundaa.. hari inilah yang kau tunggu bukan? Saat semua peristiwa itu dapat kau ingat kembali, lalu aku tanpa tahu latar belakang ikut bahagia ketika kau ceritakan
senyum yang syahdu membawa kedamaian sampai tak sadar diriku menantikan air mata kehangatan..
Bunda.. kau wanita jelita yang amat sangat ku sayangi, pembawa syurga yang senantiasa ku lindungi meski jarak kian membentang tak menghalangi cinta beserta doa disertai kerinduan
Tiada kata menyelimuti kalbu selain MAAF, kali ini tak dapat ku temani dihari yang menjadi saksi lahirnya seorang Malaikat tak Bersayap yang kini telah menjadi gelar Bunda Terhebat yang ku punya.
Aku kehabisan kata tuk memuji, hanya baitan doa yang enggan bertepi kemudian air mata yang selalu menemani.
Semoga Tuhan selalu memberi apa yang bunda butuhkan meski balasku belum ku kerjakan.

Purwakarta, 03 April 2018


Cinta Tahu Kemana Dia Harus Berlabuh
Karya: Puput Pauziah

 hujan membawa sukma pada sesaat
Jika angin berhenti hembusannya tanpa syarat
Dan bila aku beranjak menjemput bulan yang bersemburat
Cinta, akan menuntun pulang pada sebuah hasrat
Walaupun yang ku suka ialah pesona senja
Kan ku pilih pagi yang menyudahi malam dalam Mega
Sebab, pilihan menyeretku pada sebuah dermaga.
Yang tersajikan cinta, untuk Berlabuh bersama.
Persekian waktu bersama tak dapat ku tepati
Sehingga membuatmu enggan kembali
Namun karena sebuah keikhlasan, takdir memasung kita tuk berpatri
Mengikat ranting rasa dalam satu frekuensi
Pun engkau menghilang saat ku mencari
Temu, kan bertandang sejauh kau pergi bila takdir telah merestui
kita adalah kepastian untuk saling memiliki
Cinta tak akan salah untuk berhalu pada tempatnya, meski sebuah rasa harus terlambat datangnya
Cinta akan menyatukan sepotong hati meski tantangan berkali-kali kita hadapi
Sebab, cinta tak pernah tertukar
karena cinta tahu kemana ia harus berlabuh.
  Purwakarta, 03 April 2018


BIODATA

Puput Pauziah, gadis SMA jurusan sains namun sangat tertarik pada dunia literasi .
Menyukai tulis menulis saat duduk di bangku 2 SMP. Alamat: Kp. Kerajan Desa. Sawah kulon RT 11/05 Kec. Pasawahan Kab. Purwakarta
Akun aktif: Facebook; Puput Pauziah
WhatsApp; 08818081575
Email; puputpauzz@gmail.com
Instagram; @puputpauzz @puputpauziahh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...