WONG CILIK
RADEN RITA MAIMUNAH
Wahai sahabat dengarlah, Perseteruan terus terjadi
Televisi menuangkan cerita-cerita
Yang tidak di pahami oleh wong cilik
Wahai sahabat
Wog cilik butuh makan, wong cilik butuh pekerjaan
Untuk mencari uang menghidupi anak istri
Sementara kekerasan masih saja tegak
Berdiri bersama wong cilik
Padang, 25 April 2018
BERDOALAH
RADEN RITA MAIMUNAH
Ibu bunuh anak kandung
Anak kandung bunuh ayah, anak kandung siksa ibu
Benih bimbang , lahar amarah termuntahkan
Karena diri terpenjara dalam kemiskinan
Getir kehidupan melukai kalbu
Merajai pikiran, menghasilkan dendam yang terpenjara
Kadang ingin mengepakkan sayap untuk terbang
Tapi kemudian patah tak berdaya
Tegaklah berdiri, tadahkan tangan berdoalah
Kepada sang pencipta
Agar bara dendam tidak terkotori oleh bisikan setan
Meski mimpi tak selaras dengan kenyataan
Padang, 25 April 2018
TERBELAH
RADEN RITA MAIMUNAH
Terserak,
Tercerai berai tak lagi ada ikatan yang dapat menyatukan
Kemarahan semakin hari semakin menumpuk
Tak larut dengan tali persaudaraan
Kesadaran tak muncul dalam sanubari
Kasih yang tertanam sejak bayi kandas oleh angin pertengkaran
Ruang jiwa tertutup gelap, ketika bunda tiada
Tak lagi ada yang dapat meredam kemarahan
Waktu telah berlari berpacu meninggalkan kelam
Kita tetap tak berdaya mengurai maaf
Mulut tetap diam,jiwapun jiwapun tersimpan dalam
Tak lagi ada doa bunda
Padang, 25 April 2018
Biodata Penulis
NAMA : RADEN RITA MAIMUNAH
NO HP : 082172619207
WA : 081266135861
ALAMAT SURAT MENYURAT : SMK NEGERI 4 PADANG, JLN RAYA CENGKEH INDARUNG, SUMATERA BARAT
EMAIL : maimunahraden@yahoo.co.id
FB : Raden Rita Maimunah
Masuk dalam berbagai antalogi puisi dengan nama Raden Rita Yusri
RADEN RITA MAIMUNAH
Wahai sahabat dengarlah, Perseteruan terus terjadi
Televisi menuangkan cerita-cerita
Yang tidak di pahami oleh wong cilik
Wahai sahabat
Wog cilik butuh makan, wong cilik butuh pekerjaan
Untuk mencari uang menghidupi anak istri
Sementara kekerasan masih saja tegak
Berdiri bersama wong cilik
Padang, 25 April 2018
BERDOALAH
RADEN RITA MAIMUNAH
Ibu bunuh anak kandung
Anak kandung bunuh ayah, anak kandung siksa ibu
Benih bimbang , lahar amarah termuntahkan
Karena diri terpenjara dalam kemiskinan
Getir kehidupan melukai kalbu
Merajai pikiran, menghasilkan dendam yang terpenjara
Kadang ingin mengepakkan sayap untuk terbang
Tapi kemudian patah tak berdaya
Tegaklah berdiri, tadahkan tangan berdoalah
Kepada sang pencipta
Agar bara dendam tidak terkotori oleh bisikan setan
Meski mimpi tak selaras dengan kenyataan
Padang, 25 April 2018
TERBELAH
RADEN RITA MAIMUNAH
Terserak,
Tercerai berai tak lagi ada ikatan yang dapat menyatukan
Kemarahan semakin hari semakin menumpuk
Tak larut dengan tali persaudaraan
Kesadaran tak muncul dalam sanubari
Kasih yang tertanam sejak bayi kandas oleh angin pertengkaran
Ruang jiwa tertutup gelap, ketika bunda tiada
Tak lagi ada yang dapat meredam kemarahan
Waktu telah berlari berpacu meninggalkan kelam
Kita tetap tak berdaya mengurai maaf
Mulut tetap diam,jiwapun jiwapun tersimpan dalam
Tak lagi ada doa bunda
Padang, 25 April 2018
Biodata Penulis
NAMA : RADEN RITA MAIMUNAH
NO HP : 082172619207
WA : 081266135861
ALAMAT SURAT MENYURAT : SMK NEGERI 4 PADANG, JLN RAYA CENGKEH INDARUNG, SUMATERA BARAT
EMAIL : maimunahraden@yahoo.co.id
FB : Raden Rita Maimunah
Masuk dalam berbagai antalogi puisi dengan nama Raden Rita Yusri
Komentar
Posting Komentar