Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Rantau Taufikkurrahman;Ta'aruf Di Jalan Allah

TA’ARUF DI JALAN ALLAH
Rantau Taufikkurrahman

Ketika Allah menciptakan cinta
Ketika itu pula Allah menciptakan dia
Ketika Allah menciptakan dia
Ketika itu pula Allah menciptakan kita

Namun
Apakah ini yang dinamakan cinta?
Satu kata yang indah, membuatku tak berdaya
Apakah ini yang direncanakan-Nya?
Seorang wanita kini hadir di kalangan pria

Sebaliknya
Apakah aku pantas memilikinya?
Apakah aku pantas mendapatkannya?
Mungkin, diri ini tidak mau seperti mereka
Melakukan perbuatan aneh tanpa pandang agama

Jujur saja ku katakan
Bila Allah mengizinkanku bersamanya
Akan ku jaga dirinya
Akan ku jadikan dia seperti bidadari

Memang
Diri ini tidak begitu sempurna
Tidak begitu tampan
Tapi, satu hal penting yang dia tahu
Diri ini pasti bisa dipercayai
Lebih dari siapapun orang di dunia ini

Atas nama Allah
Aku ingin dia
Aku rela dengan dia
Walau mengenalnya
Walau bersamanya
Hanya lewat ta’aruf

Yaa Allah
Andai engkau mengizinkan dia
Untuk terus bersamaku
Selamanya
Sehidup semati
Lewat ta’aruf


PENDERITAAN DI KALA SMP
Rantau Taufikkurrahman

Masa SMP?
Masa itu ku sebut masa penderitaan
Masa SMP?
Masa itu ku ingat dalam benakku
Masa SMP?
Masa dimana diriku seperti sampah

Apa aku mengenang penderitaan itu?
Iya.. Aku selalu mengenangnya setiap saat
Apa aku memaafkan mereka semudah itu?
Tidak.. Tidak akan pernah terjadi

Jika memang mereka menyesal
Kenapa tidak dari dulu
Kenapa baru masa SMA ini

Sungguh, aku sangat menikmati masa itu
Air demi air ku keluarkan saat mengadu kepada Tuhan
Sungguh, aku sangat senang permainan itu
Detik demi detik diriku hanya bisa meminta perlindungan
Sungguh, aku sangat bahagia atas perlakuan itu
Sakit demi sakit ku tanggung seorang diri

Andai Tuhan memperbolehkan
Untuk mengganti posisiku di saat itu
Biar mereka tahu
Bagaimana rasanya dibully
Biar mereka tahu
Bagaimana rasanya menjadi seorang sampah

Tapi, itu hanya mustahil di dunia ini
Posisiku tetap bertahan di kala itu

27 April 2018


SAHABAT PENGKHIANATKU
Rantau Taufikkurrahman


Sahabat itu spektakulerkah?
Ku rasa tidak
Sahabat itu segalanyakah?
Ku rasa tidak juga
Sahabat bisa berkhianatkah?
Ku rasa bisa

Mereka berkhianat demi menjaga jati diri
Sebegitu pentingkah jati diri?
Mungkin saja
Atau, mereka berkhianat karena keegoisan?
Mungkin juga
Tapi, apakah mereka pernah berpikir
Ada seseorang yang menangis dalam diam karena itu?

Rasanya diri ini ingin ketawa
Sebegitu pentingkah meninggalkan seorang sahabat?
Rasanya diri ini geli akan hal itu
Sebegitu malukah mempunyai seorang sahabat?

Jika diri ini mengetahui akan hal itu
Pasti diri ini tidak akan bersahabat dengan si pengkhianat
Tapi, nasi sudah menjadi bubur
Penyesalan, pengkhianatan serta rasa sakit ini
Ku tanggung seorang diri
Wahai sahabat Pengkhianatku

 28 April 2018


Untitled-1
Saya Rantau dari Sumatera Barat. Tepatnya di nagari Sicincin. Cp : 081270801860


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...