Nostalgia Sang Waktu
Oleh : Rina Dwi Murdianingsih
Malam sepi ku terdiam menyendiri
Mengisahkan tentang laki-laki tak berhati
Membawa segaris siluet tiada henti
Mengantarkan setitik cahaya ke dalam hati
Embun pagi tak bernyawa saat ku sentuh
Diam tak bergerak…
Apakah takdir yang tlah Dia jatuhkan?
Menimbulkan kekacauan dalam batin
Jangan mendekat
Jika kau berniat tuk menjauh
Jangan menjauh
Jika kau berniat tuk bersama
Sesal sendiri hanya Tuhan dan waktu yang tau
Bahkan hati kecilku tak berkata
Tenggelam dengan rasa sakit yang lalu
Disaat kau pergi selamanya
Maaf jika aku terlalu merepotkanmu
Maaf jika aku terlalu membingungkanmu
Perlu kau tau aku mencintaimu hingga panas menderu
Aku mencintaimu hingga darah membeku
Tangerang, 23 April 2018
Semua Soal Waktu
Oleh : Rina Dwi Murdianingsih
Mentari tak muncul pagi ini
Dia terlalu malu tuk menunjukkan diri
Terlalu takut tuk memperllihatkan jati diri
Hingga hujan menggantikannya posisi
Maukah kau menjadi sang mentari?
Yang takut tuk keluar karena gelapnya awan
Atau kau ingin menjadi pangeranku?
Kan ku berikan janji tuk menghilangkan sisi gelapmu
Kau tau kilat tak pernah membuatku takut
Awan gelap bergejolak tak membuatku hilang harapan
Tetes hujan yang jatuh tak membuatku berdiam diri
Karena ku tau setelah hujan selalu ada pelangi
Aku akan melupakan tentang sakit yang kau goreskan
Tak peduli betapa perih rasa sakit itu
Tak peduli berapa banyak luka itu
Aku ingin melupakannya seperti angin yang berlalu
Jangan paksa aku jika kau ingin ku kembali
Aku tidak akan kembali
Bukan karna sakit yang tlah kau goreskan
Tetapi karna lelaki lain yang tlah Tuhan takdirkan
Tangerang, 23 April 2018
Gempa yang Membawanya Pergi
Oleh : Rina Dwi Murdianingsih
Dalam jurang bawah tanah yang gelap
Aku berdiam diri di atas puing reruntuhan
Meneteskan air mata yang terasa asin
Lalu menyalahkan Dia yang tlah membawanya pergi
Tuhan ku ingin memilikinya
Hingga nafasku berhenti berhembus
Tuhan ku ingin menjaganya
Hingga jantungku tak berdetak
Namun segalanya berubah malam itu
Dia yang kucintai tertimbun sangat dalam disana
Membawa angin malam yang menyesakkan
Dengan segala tangis yang tak bisa berhenti
Tak bisakah aku mendapatkannya kembali?
Walau dia tlah jauh beribu-ribu kilometer
Tak bisakah aku bertemu dengannya?
Melepas segala kerinduan yang menyakitkan
Mana janjimu?
Aku menagihnya saat kau tak ada
Jangan bersikap hipokrit
Ku tau kau mendengarku
Tangerang, 23 April 2018
Biodata Penulis
Namaku Rina Dwi Murdianingsih, lahir di Tangerang, 1 Agustus 2001. Alamat: Binong Permai blok J 2 No 1 Kelurahan Binong, kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Saya sangat suka merangkai kata-kata namun, saya mulai meninggalkan hobi saya itu karena saya ingin fokus untuk belajar. Saya dapat dihubungi di no: 089698184958, ig: @rinadiwww dan Id line: _rinadwi
Komentar
Posting Komentar