judul : Pasarku Jalan-Jalan Copet
Penulis : Rizal FathurrahmanDan mereka bermuka tanah
Setiap pagi beli ini tawar itu
Di tanah ini bayam dan terong adalah emas
Tetumpukan receh menjadi pujangga tuan tanah
dan penjaga parkir; mesin roda-roda
Matahari telah pandai melukis keringat
Pada tumit dingin dan dinding-dinding darah
; bekas ayam mati minggu lalu
Punggung tua bagai kanvas paling bening
Rambut lusuh parubaya menjelma piring-piring
mulia
bagi gundukan mentimun yang dicopet
Tangan-tangan pasar berulah
Berkelana menopengkan raut tanah
Batu pagi mengerutkan matanya
Berlapis-lapis dahaga terukir pasrah
Barangkali bekas ludah dan sisa batuk pengemis
belum cekung detik lalu
Bagi mereka pemuja rupiah
Jalan-jalan pasar bermukiman
Demi menyambung napas lapar
Melata pada tumpukan terik hari, layu kelapa, dan
tempat sampah
Tangan itu terus menggamit akar senja
Agar malam ini mentimun tetap aman
Tetap hangat dari tangan-tangan dingin, menghadang
Memandang pintu barat dari selatan
Yang berdesakan pada mulut-mulut pedagang
zaman edan
Tangisan oksigen tinggal sejentik
Kaki-kaki mungil melipat lidahnya sepanjang sejarah
Mengudara dari igauan copet dan monolog sampah
Belum juga riuh pada telinga ibu muda
; yang kini bersilat ludah
Merebutkan harga paling ramah
Dan mereka masih bermuka tanah
Setiap malam jual ini beli itu
Orang-orang langit semakin teduh
Tiada yang tau copet hitam berlalu
Menyembunyikan jejaknya dibalik baju
dan sisa mentimun bulan lalu
Gresik, 07 Maret 2018
Judul : Tangga-Tangga Malam
Penulis : Rizal Fathurrahman
Daun-daun menjadi senja
Sebuah mata berdiri pada almanak ketiga
Dia menyuapi tangga-tangga, lalu bergegas hampa
Di antara sayup cendana dan kenangan tersisa
Figura usang menjelma nostalgia
Bersama lantai dia memainkan peran
Setelah menjadi bayi, lalu usianya besar
Selanjutnya memandang redup tua bekerja, kemudian pergi membawa zaman
dan nama-nama
Sementara konspirasi kematian bertandang
Begitu laju membariskan garis tangan sepanjang igauan
Tenanglah nak, disini kau harus menjadi pijar
Menerangi yang gagap membunuh yang gelap
Dan tangisan menjadi purnama
Mereka akan tersinar dalam lahat
Lalu tersenyum memandangi setiap rindunya dari jauh
Kemudian tangga-tangga itu tabuh
Menjadi hangat dalam secangkir kisah tersirat
Dari bekas linang dan coretan dinding, raut sejawat
Gresik, 09 Maret 2018
Judul : Yang Gemetar di Bibirmu
Penulis : Rizal Fathurrahman
Apa yang gemetar di bibirmu ?
Padahal abu belum memukul ombak yang damai
Merobohkan bangunan, menimbun panggung-panggung
puisi
malam perjumpaan kita
Di atas debu-debu yang masih sibuk berunding, menghantui nyawa
Usiamu belum lagi purba
jauh dari peradaban dan makna duka
namun sanggup menelan hikayat lama, sengsara
di bawah selimut lahar yang haus akan jiwa-jiwa
Gema suaramu memantul kehalaman puing-puing, reruntuhan
belum jua di jemput sayap pencabut zaman
mungkin esok, mungkin lusa, mungkin ada, mungkin tiada..
masih terlunta-lunta, mengaisi perkakas asa dan cita yang masih tersisa
berkabung dibawah koran majalah, hingga tenda-tenda bencana
Apa yang gemetar di bibirmu ?
Pada sepiring monolog deklamasi penyair perempuan, malam
Jiwa takzim mendengarkan rintihan bait-bait, dalam ujar:
“Rumahku telah rata dengan jenazah… ”
Membawaku terdiam dalam suasana gonjang-ganjing, tanah yang sedang batuk
Kini sudut-sudut kampung perapian, pelosok-pelosok desa para tetua
hingga altar tempat ibadah sunyi, sepi terkubur Wedus Gembel. Tuturnya..
Di piring itu hanya tersisa sesuap kenangan dan sesisir kisah
air mata. Yang tak sempat di riwayatkan ayah-bunda
“Apa lagi yang lebih seni dan puitis dariku, selain ciprat darah pada dinding rumah
hingga teriakan seorang bibi mengazani anak yang mati..”
Di situ jiwa terkapar merekatkan kening di tanahmu yang kering
Dan aku masih haru dalam diam mendengarkan penyair perempuan, malam
; Adalah kau! bibir yang gemetar melafalkan sisa-sisa rumah yang terobohkan.
Gresik, 11 Februari 2018
Biodata Penulis :
Penulis yang satu ini berasal dari negeri Krawu, Gresik-Jawa Timur. Memiliki hoby membaca dan olahraga. Dia menyukai hujan dan kereta api. Karyanya sudah masuk dalam berbagi event puisi tingkat Nasional. RIZAL FATHURRAHMAN. Lahir di Gresik, 19 Juni 1999. Bisa dihubungi melalui email : rizalfathurr1999@gmail.com / FB: Fathur Rahman R / Instagram: @rizalfathurr .
Bagusnya ya��
BalasHapus