Malaikat Pelindung
Kau ada setiap saat
Menepi Penantian nyata
Jiwa hidupmu tak merenung
langkahmu selalu menjadi Impian
Bagai Pondasi yang tetap satu
Yang menjadi penguat sekitarnya
Keberadaanmu yang dinanti...
Membuat Sekelilingnya ingin tetap selalu ada
Wahai Malaikat ku...
Hadirmu adalah Anugerah
Selalu terurai kisah kebahagiaan
Setiap kau wujudkan aksi duniamu
Tanda bahagia yang tak pernah meredup
Seolah-olah itu adalah sederhana
Yang tak luput dari jatuh
Kutipan hidupmu ialah bahagia
Kau selalu sama dalam harinya
Tak pernah menoleh kepada yang lain
Akan hal terindah
Untuk tujuan umum kau utamakan
Wahai Pelindung kecilku...
Tetaplah hingga Abadi
Hingga tiada yang terpatahi
Untuk kesekian kali
Oh Malaikat Pelindung...
Ingatlah, ada yang selalu menunggu
Terkadang kau seperti Pahlawan
Terkadang pula menjadi sumber bahagia...
Sang Perindu yang Pemalu
Seketika termulai dalam Jiwa
Sunyinya terbenak dalam renungan
Rindunya yang hanya diam
Selalu terkenang setiap waktu
Rasa yang tak luput lepas
Semakin menghampiri harinya
Semakin terlelap oleh itu
Semakin enggan menghadapinya
Ia semakin terlelap oleh ragu
Album kisahnya tetap ada
Seperti ada sebelumnya
Hingga akhirnya terasa mendalam
Tak pernah terukir dihadapanya
Hanya diam yang menasehatinya
Tetap ada dan selalu ada
Oleh rasa rindu yang tiba menghampiri
Oh, Sang Penanti rindu...
Tetaplah dalam sebuah kenangan
Tetaplah menjadi perindu sejati
Walau hanya kutipan hati
Oh, Sang perindu yang pemalu
Ucapmu terukir kebahagiaan
Gairah mu terukir motivasi
Setiap langkah dan tujuan
Kejora Terindah
Terlintas terlihat sempurna
Terlelap rasa kekaguman
Seakan – akan hanya semata
Hanya satu pada cahayanya
Kau bagai kejora hidup
Dengan inspirasi terhebat
Tetap pada warna keceriaan
Tetap pada siklus kebahagiaan
Harimu tak terlepas
Kecantikanmu yang memukau
Ceriamu yang tak rapuh
Menandakan itulah hidup
Wahai Kejora ku...
Jangan pernah melepas
Hidupmu adalah penguat
Dari ribuan kejora yang ada
Oh, Kejora terindah...
Banyak hal yang termiliki
Tak semua kejora miliki
Teruslah pancarkan jiwa
Hingga akhirnya menjadi nyata
Cikampek, 28 April 2018
Biodata Penulis

Assalamualaikum... Halo ! Nama saya Sarah Mahmudah saya biasa dipanggil sarah, saya tinggal di Perum Pondok Mekar Indah II Blok D1 raya No.22 Cikampek, Kab. Karawang. Saya berumur 17 tahun, saya lahir pada tanggal 06 oktober 2000.
Contact Person
+62 858 8103 4928
Wassalamualaikum…
Kau ada setiap saat
Menepi Penantian nyata
Jiwa hidupmu tak merenung
langkahmu selalu menjadi Impian
Bagai Pondasi yang tetap satu
Yang menjadi penguat sekitarnya
Keberadaanmu yang dinanti...
Membuat Sekelilingnya ingin tetap selalu ada
Wahai Malaikat ku...
Hadirmu adalah Anugerah
Selalu terurai kisah kebahagiaan
Setiap kau wujudkan aksi duniamu
Tanda bahagia yang tak pernah meredup
Seolah-olah itu adalah sederhana
Yang tak luput dari jatuh
Kutipan hidupmu ialah bahagia
Kau selalu sama dalam harinya
Tak pernah menoleh kepada yang lain
Akan hal terindah
Untuk tujuan umum kau utamakan
Wahai Pelindung kecilku...
Tetaplah hingga Abadi
Hingga tiada yang terpatahi
Untuk kesekian kali
Oh Malaikat Pelindung...
Ingatlah, ada yang selalu menunggu
Terkadang kau seperti Pahlawan
Terkadang pula menjadi sumber bahagia...
Sang Perindu yang Pemalu
Seketika termulai dalam Jiwa
Sunyinya terbenak dalam renungan
Rindunya yang hanya diam
Selalu terkenang setiap waktu
Rasa yang tak luput lepas
Semakin menghampiri harinya
Semakin terlelap oleh itu
Semakin enggan menghadapinya
Ia semakin terlelap oleh ragu
Album kisahnya tetap ada
Seperti ada sebelumnya
Hingga akhirnya terasa mendalam
Tak pernah terukir dihadapanya
Hanya diam yang menasehatinya
Tetap ada dan selalu ada
Oleh rasa rindu yang tiba menghampiri
Oh, Sang Penanti rindu...
Tetaplah dalam sebuah kenangan
Tetaplah menjadi perindu sejati
Walau hanya kutipan hati
Oh, Sang perindu yang pemalu
Ucapmu terukir kebahagiaan
Gairah mu terukir motivasi
Setiap langkah dan tujuan
Kejora Terindah
Terlintas terlihat sempurna
Terlelap rasa kekaguman
Seakan – akan hanya semata
Hanya satu pada cahayanya
Kau bagai kejora hidup
Dengan inspirasi terhebat
Tetap pada warna keceriaan
Tetap pada siklus kebahagiaan
Harimu tak terlepas
Kecantikanmu yang memukau
Ceriamu yang tak rapuh
Menandakan itulah hidup
Wahai Kejora ku...
Jangan pernah melepas
Hidupmu adalah penguat
Dari ribuan kejora yang ada
Oh, Kejora terindah...
Banyak hal yang termiliki
Tak semua kejora miliki
Teruslah pancarkan jiwa
Hingga akhirnya menjadi nyata
Cikampek, 28 April 2018
Biodata Penulis
Assalamualaikum... Halo ! Nama saya Sarah Mahmudah saya biasa dipanggil sarah, saya tinggal di Perum Pondok Mekar Indah II Blok D1 raya No.22 Cikampek, Kab. Karawang. Saya berumur 17 tahun, saya lahir pada tanggal 06 oktober 2000.
Contact Person
+62 858 8103 4928
Wassalamualaikum…
Komentar
Posting Komentar