Nafasku Untuk-Mu
Karya Septa Mila Sari
Gamang..
Temaram hidup, gelap gulita hati
Resah membara, tak ada yang menggelora
Rapuh hidupku, tanpa arti
Di ujung jalan pada suatu tempat, ku memandang
Tajam menatap satu titik kecil namun besar
Keranda hijau digotong kumbang-kumbang
Melewatiku dengan bunga mawar sedikit layu
Tersentak aku..
Terhenyak, tertusuk, tersayat batinku
Isak tangis kumbang-kumbang itu seakan menamparku
Telak..
Kaki tersandung dan jatuh aku, sadar
Bagaimana hidupku ? bagaimana nafasku ? berartikah ?
Sekelebat tercium ..
Wangi semerbak bunga ketika seruan dikumandangkan
Tetes-tetes kecil mengalir, deras semakin menjadi
Tuhan..
Izinkan ku hirup wangi bunga-bunga di jannah-Mu
Izinkan ku sembahkan seluruh nafasku untuk-Mu
Pedang, 23 April 2018
Kumbang Berpeci
Karya Septa Mila Sari
Pernah ku rasa sebuah cinta pada kumbang berpeci
Terpikir olehku cinta kami tak kan tergulung oleh waktu
Abadi dalam merajut kasih
Rupanya tidak, tidak abadi
Ya, tidak abadi seperti yang kau tahu
Kala itu, indah hanya berdua
Bermadu kasih yang tak semestinya ada
Hingga tiba pada masa semuanya menjadi abstrak
Merah muda menjadi abu-abu, indah jadi kelabu
Ku berteman dengan hujan, sekalipun ku enggan
Ia kumbang berpeci
Datang kembali membawa simponi, indah alunannya
Senyum madunya menggodaku
Ku berontak, tapi percuma
Ia kumbang berpeci
Menyiram qalbuku dengan lantunan adzannya
Tertunduk aku, bahkan bayanganku pun malu
Luka hati karena cinta abstrak yang dulu ia toreh
Tertutup, terobati dengan sempurna
Ia kumbang berpeciku
Pedang, 23 April 2018
Untukmu Sang Pemilik Harmoni
Karya Septa Mila Sari
Tak ada yang mampu ku toreh di atas lembar putih ini
Kecuali ungkapan hati yang semoga kau baca
Kita jauh namun tak jauh, dekat juga tidak
Tahukah kau duhai pejuang dakwah
Langkah kakimu menciptakan sebuah harmoni
Harmoni yang menelusuri relung qalbuku, mengetuk tanpa henti
Dan selalu bertanya,
Kapan masa dirimu ? kapan siap ? haruskah menunggu mati ?
Ketukan lembut harmoni itu membuatku gelisah
Resah, seolah ada hilang tapi entah apa
Ku cari sampai lelah, tapi sia-sia
Hingga harmoni itu kembali mengetuk
Ku buka dan damai ku rasa
Ia menggelora tanpa batas
Mengisi setiap inci relung qalbuku yang gelap
Untukmu sang pemilik harmoni
Terimakasih..
Pedang, 23 April 2018
Biodata Penulis

Bismillah, nama saya Septa Mila Sari. Saya berusia 18 tahun dan seorang mahasiswi semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tepatnya di STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU. Saya penggemar sastra. Alamat saya RT 002 Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. No hp 083164685490 (wa).
Karya Septa Mila Sari
Gamang..
Temaram hidup, gelap gulita hati
Resah membara, tak ada yang menggelora
Rapuh hidupku, tanpa arti
Di ujung jalan pada suatu tempat, ku memandang
Tajam menatap satu titik kecil namun besar
Keranda hijau digotong kumbang-kumbang
Melewatiku dengan bunga mawar sedikit layu
Tersentak aku..
Terhenyak, tertusuk, tersayat batinku
Isak tangis kumbang-kumbang itu seakan menamparku
Telak..
Kaki tersandung dan jatuh aku, sadar
Bagaimana hidupku ? bagaimana nafasku ? berartikah ?
Sekelebat tercium ..
Wangi semerbak bunga ketika seruan dikumandangkan
Tetes-tetes kecil mengalir, deras semakin menjadi
Tuhan..
Izinkan ku hirup wangi bunga-bunga di jannah-Mu
Izinkan ku sembahkan seluruh nafasku untuk-Mu
Pedang, 23 April 2018
Kumbang Berpeci
Karya Septa Mila Sari
Pernah ku rasa sebuah cinta pada kumbang berpeci
Terpikir olehku cinta kami tak kan tergulung oleh waktu
Abadi dalam merajut kasih
Rupanya tidak, tidak abadi
Ya, tidak abadi seperti yang kau tahu
Kala itu, indah hanya berdua
Bermadu kasih yang tak semestinya ada
Hingga tiba pada masa semuanya menjadi abstrak
Merah muda menjadi abu-abu, indah jadi kelabu
Ku berteman dengan hujan, sekalipun ku enggan
Ia kumbang berpeci
Datang kembali membawa simponi, indah alunannya
Senyum madunya menggodaku
Ku berontak, tapi percuma
Ia kumbang berpeci
Menyiram qalbuku dengan lantunan adzannya
Tertunduk aku, bahkan bayanganku pun malu
Luka hati karena cinta abstrak yang dulu ia toreh
Tertutup, terobati dengan sempurna
Ia kumbang berpeciku
Pedang, 23 April 2018
Untukmu Sang Pemilik Harmoni
Karya Septa Mila Sari
Tak ada yang mampu ku toreh di atas lembar putih ini
Kecuali ungkapan hati yang semoga kau baca
Kita jauh namun tak jauh, dekat juga tidak
Tahukah kau duhai pejuang dakwah
Langkah kakimu menciptakan sebuah harmoni
Harmoni yang menelusuri relung qalbuku, mengetuk tanpa henti
Dan selalu bertanya,
Kapan masa dirimu ? kapan siap ? haruskah menunggu mati ?
Ketukan lembut harmoni itu membuatku gelisah
Resah, seolah ada hilang tapi entah apa
Ku cari sampai lelah, tapi sia-sia
Hingga harmoni itu kembali mengetuk
Ku buka dan damai ku rasa
Ia menggelora tanpa batas
Mengisi setiap inci relung qalbuku yang gelap
Untukmu sang pemilik harmoni
Terimakasih..
Pedang, 23 April 2018
Biodata Penulis
Bismillah, nama saya Septa Mila Sari. Saya berusia 18 tahun dan seorang mahasiswi semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tepatnya di STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU. Saya penggemar sastra. Alamat saya RT 002 Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. No hp 083164685490 (wa).
Komentar
Posting Komentar