riuh jiwa pecinta diam tampa kata
Susi Handayani
hati kemana kau akan berlabuh
ketika jiwa ini menegeluh
ketika jiwa ini tera-aduh
ketika kau selalu patah karena sebab antah bertantah
khayalku akan sebuah kebahagian, yang ditemani seorang kekasih, setiap jiwa ini merasa sepi
untuk tempat berbagi keluh dan kesah, untuk tempat mengadu setiap liku kepada sosok yang akan selalu menemani,
namun, apa daya didalam relung jiwa terdalam, terlukis indah, tampak jelas tapi samar akan kesampaian,
entah apa yang salah,
cintaku yang tak tepat,
ataukah harapanku yang terlalu tinnggi,
menanti, dan menanti, lelah juga letih, namun semua sia-sia karena itu tak berguna
aku memang tak berani berkata ataupun menatap mata, tapi gejolak cinta terlalu besar untukku halauu,
diam, diam, diam dan diam itu langkah terakhir sipecinta yang takut kebenaran,
diam disaat semua keadaan yang menyakiti ku
diam disaat senyumnya tak dia berikan untukku,
diam disaat aku butuh dia, bahkan sangat butuh,
dan diam dalam cinta yang penuh keikhlasan..
13 April 2018
Senyuman dikala hujan
Susi Handayani
senyum itu,
senyum yang membuat aku luluh,
diniding-dinding kesunyian seakan runtuh,
badai-badai kerinduan seakan hilang,
ruang yang hampa kini terisi,
oleh senyum yang khas bak wangi bunga melati,
hati yang pilu, lidah yang kelu, dan jiwa yang lugu,
seakan mendapat mawar indah yang semerbak tak berduri,
meski aku tau wangi itu tak layak aku ciumi, tak layak aku pegang, apa lagi memiliki,
setiap langkah kaki berjalan, setiap kerdip mata melihat, setiap detak jantung berdegup,
serasa tak ada hal yang membahagiakan selain senyum dikala hujan,
aku ingat betul senyum itu, bak vidio memutar hasil rekamannya,
aku tau ini adalah api panas membara,
yang siap membakar dan meluluhlantakan jiwa,
namun rindu yang membara mengalahkan segalanya....
13 April 2018
ukiran terindah
Susi Handayani
sosok itu,
Sir hati berdesir,
rik mata melirik sosok indah membuatku terpana,
tar jiwa bergetar melihat ukiran sempurna Tuhan padanya,
gup jantung berdegup walau hanya memikirkanya,
sosok itu,
ber-Iman dengan ilmu
berwibawa penuh karisma,
tampan penuh pesona,
siapa saja yang memandangnya akan terpana,
sosok itu,
membuatku tertegun penuh kagum,
aku telah terpanah oleh dewi amor,
tanpa sadar dan berpikir, rasa itu datang tiba-tiba,
menyusup masuk dalam relung hati yang sepi,
dan berhasil membuat aku serasa ingin menari,
namun ketika aku tersadar dan mapu untuk berpikir ,
sosok itu,
terlalu tinggi untuk aku gapai,
terlampau indah untuk aku raih,
kami berbeda,
tak mungkin bisa bersama,
sosok itu,
membuatku harus rela,
bahwa cintaku hanya sebatas cinta dalam diam tanpa kata.
13 April 2018
Biodata Penulis

Susi Handayani, nama terindah yang terindah yang disematkan padaku 21 tahun lalu, didesa kecil diutara Provinsi Bengkulu, Lubuk Mindai namanya. Anak sulung dari 3 bersaudara. sedang menempuh pendidikan S1 di IAIN Bengkulu, prodi. Ilmu Quran dan Tafsir. Berdomisili di kota Bengkulu. No.hp 085832179908
Susi Handayani
hati kemana kau akan berlabuh
ketika jiwa ini menegeluh
ketika jiwa ini tera-aduh
ketika kau selalu patah karena sebab antah bertantah
khayalku akan sebuah kebahagian, yang ditemani seorang kekasih, setiap jiwa ini merasa sepi
untuk tempat berbagi keluh dan kesah, untuk tempat mengadu setiap liku kepada sosok yang akan selalu menemani,
namun, apa daya didalam relung jiwa terdalam, terlukis indah, tampak jelas tapi samar akan kesampaian,
entah apa yang salah,
cintaku yang tak tepat,
ataukah harapanku yang terlalu tinnggi,
menanti, dan menanti, lelah juga letih, namun semua sia-sia karena itu tak berguna
aku memang tak berani berkata ataupun menatap mata, tapi gejolak cinta terlalu besar untukku halauu,
diam, diam, diam dan diam itu langkah terakhir sipecinta yang takut kebenaran,
diam disaat semua keadaan yang menyakiti ku
diam disaat senyumnya tak dia berikan untukku,
diam disaat aku butuh dia, bahkan sangat butuh,
dan diam dalam cinta yang penuh keikhlasan..
13 April 2018
Senyuman dikala hujan
Susi Handayani
senyum itu,
senyum yang membuat aku luluh,
diniding-dinding kesunyian seakan runtuh,
badai-badai kerinduan seakan hilang,
ruang yang hampa kini terisi,
oleh senyum yang khas bak wangi bunga melati,
hati yang pilu, lidah yang kelu, dan jiwa yang lugu,
seakan mendapat mawar indah yang semerbak tak berduri,
meski aku tau wangi itu tak layak aku ciumi, tak layak aku pegang, apa lagi memiliki,
setiap langkah kaki berjalan, setiap kerdip mata melihat, setiap detak jantung berdegup,
serasa tak ada hal yang membahagiakan selain senyum dikala hujan,
aku ingat betul senyum itu, bak vidio memutar hasil rekamannya,
aku tau ini adalah api panas membara,
yang siap membakar dan meluluhlantakan jiwa,
namun rindu yang membara mengalahkan segalanya....
13 April 2018
ukiran terindah
Susi Handayani
sosok itu,
Sir hati berdesir,
rik mata melirik sosok indah membuatku terpana,
tar jiwa bergetar melihat ukiran sempurna Tuhan padanya,
gup jantung berdegup walau hanya memikirkanya,
sosok itu,
ber-Iman dengan ilmu
berwibawa penuh karisma,
tampan penuh pesona,
siapa saja yang memandangnya akan terpana,
sosok itu,
membuatku tertegun penuh kagum,
aku telah terpanah oleh dewi amor,
tanpa sadar dan berpikir, rasa itu datang tiba-tiba,
menyusup masuk dalam relung hati yang sepi,
dan berhasil membuat aku serasa ingin menari,
namun ketika aku tersadar dan mapu untuk berpikir ,
sosok itu,
terlalu tinggi untuk aku gapai,
terlampau indah untuk aku raih,
kami berbeda,
tak mungkin bisa bersama,
sosok itu,
membuatku harus rela,
bahwa cintaku hanya sebatas cinta dalam diam tanpa kata.
13 April 2018
Biodata Penulis
Susi Handayani, nama terindah yang terindah yang disematkan padaku 21 tahun lalu, didesa kecil diutara Provinsi Bengkulu, Lubuk Mindai namanya. Anak sulung dari 3 bersaudara. sedang menempuh pendidikan S1 di IAIN Bengkulu, prodi. Ilmu Quran dan Tafsir. Berdomisili di kota Bengkulu. No.hp 085832179908
Komentar
Posting Komentar