Kamu
Karya : Tian Mistiana
Kamu adalah setitik bias hayalan yang pernah terlintas dibenakku
Sesosok imanijasi sketsa wajah yang mulai mengganggu fikiranku saat ini
Dan kamu adalah sebagian ukiran cerita manis yang kutulis dengan tinta hitamku
Hadirmu kini seperti angin yang melambai-lambai
Membawa kesejukan, juga ketenangan
Namun sayang tak dapat digenggam hanya bisa dirasakan
Tak dapat dilihat tapi selalu terasa dekat
Kamu seperti satu cahaya yang memasuki ruang kosong dihatiku
Mampu meredam kegelapan yang ada selama ini
Kegelapan yang dulu sulit sekali terlepas
Karena kegelapan itu adalah kesakitan yang luar biasa
Namun kini sirna sudah kegelapan itu karena hadirmu
Ya, hadirmu yang kini membawa cahaya terindah untuk hidupku
Nada Cinta
Karya : Tian Mistiana
Gelap malam yang dingin mulai menyelimuti
Tubuhmu yang mulai renta tak mampu lagi melawan dinginnya angin malam
Tubuhmu terkulai lemas berbaring diranjang tidurmu
Kau tarik selimut kusam yang selalu menemani hangatnya tidurmu
Kulihat kau tertidur dengan lelap sekali bu,
Aku tersedu karena hanya bisa menatap dari kejauhan
Disepertiga malam yang penuh dengan keheningan
Mata indahmu mulai terbelalak dengan jelas
Walau rasa kantuk itu seperti enggan pergi meninggalkan
Namun kau mencoba ambil air Wudhu dengan sedikit tergopoh
Riuh gemuruh suara angin malam
Dan suara serangga yang bernyanyi seakan menemanimu
Dalam hening kau berdoa
Kau panjatkan nada-nada doa cintamu untukku
Kau tak pernah bosan mengulang nada-nada cinta itu untukku
Dan disetiap hening malam kaupun melakukannya dengan ikhlas
Ruang Rindu
Karya : Tian Mistiana
Aku merindu,
Merindu pada sesosok jelmaan seperti malaikat
Bertemu dengannya adalah ketidaksengajaan
Dimana saat dua insan yang saling melemparkan tanya
Saling menatap dan saling beradu malu
Hari juga hati semakin setia pada rindu
Seakan menyampaikan intruksi pada otak
Bahwa rindu ini sudah berada dipuncak dermaga
Dan ingin segera berlabuh pada sang pemilik rindu
Tapi rindu ini tak bisa disampaikan dengan pasti
Sebab begitu rumit menyelimuti ruang hati dan indrawi
Menerawang alam bawah sadar dan bertanya-tanya
Siapakah sketsa wajah si pemilik rindu ini
Rindu yang segera ingin bertemu agar terobati
Namun sayang waktu belum rela dan tak mengizinkan
Kini kusimpan rindu itu pada lembaran-lembaran kertas putih
Agar bisa kutumpahkan kerinduanku padanya
Karena setiap insan mengerti dan faham bagaimana cara mengobati rindu
Biodata

Nama : Tian Mistiana
TTL : Sukabumi, 17 Juli 1997
Alamat : Jln Cagak Cibaraja kp.Cibolang
Asal Sekolah : MAN2 KOTA SUKABUMI
Sedang study lanjut S1 di STISIP WIDYAPURI MANDIRI
Hobby : Menulis dan membaca novel
Cita-cita : Saya ingin menjadi seorang penulis yang handal dengan sejuta prestasi, dan entrepreneur
Facebook : Tian Mistiana
Instagram : tian_mistiana
Email : tmistiana@gmail.com
Karya : Tian Mistiana
Kamu adalah setitik bias hayalan yang pernah terlintas dibenakku
Sesosok imanijasi sketsa wajah yang mulai mengganggu fikiranku saat ini
Dan kamu adalah sebagian ukiran cerita manis yang kutulis dengan tinta hitamku
Hadirmu kini seperti angin yang melambai-lambai
Membawa kesejukan, juga ketenangan
Namun sayang tak dapat digenggam hanya bisa dirasakan
Tak dapat dilihat tapi selalu terasa dekat
Kamu seperti satu cahaya yang memasuki ruang kosong dihatiku
Mampu meredam kegelapan yang ada selama ini
Kegelapan yang dulu sulit sekali terlepas
Karena kegelapan itu adalah kesakitan yang luar biasa
Namun kini sirna sudah kegelapan itu karena hadirmu
Ya, hadirmu yang kini membawa cahaya terindah untuk hidupku
Nada Cinta
Karya : Tian Mistiana
Gelap malam yang dingin mulai menyelimuti
Tubuhmu yang mulai renta tak mampu lagi melawan dinginnya angin malam
Tubuhmu terkulai lemas berbaring diranjang tidurmu
Kau tarik selimut kusam yang selalu menemani hangatnya tidurmu
Kulihat kau tertidur dengan lelap sekali bu,
Aku tersedu karena hanya bisa menatap dari kejauhan
Disepertiga malam yang penuh dengan keheningan
Mata indahmu mulai terbelalak dengan jelas
Walau rasa kantuk itu seperti enggan pergi meninggalkan
Namun kau mencoba ambil air Wudhu dengan sedikit tergopoh
Riuh gemuruh suara angin malam
Dan suara serangga yang bernyanyi seakan menemanimu
Dalam hening kau berdoa
Kau panjatkan nada-nada doa cintamu untukku
Kau tak pernah bosan mengulang nada-nada cinta itu untukku
Dan disetiap hening malam kaupun melakukannya dengan ikhlas
Ruang Rindu
Karya : Tian Mistiana
Aku merindu,
Merindu pada sesosok jelmaan seperti malaikat
Bertemu dengannya adalah ketidaksengajaan
Dimana saat dua insan yang saling melemparkan tanya
Saling menatap dan saling beradu malu
Hari juga hati semakin setia pada rindu
Seakan menyampaikan intruksi pada otak
Bahwa rindu ini sudah berada dipuncak dermaga
Dan ingin segera berlabuh pada sang pemilik rindu
Tapi rindu ini tak bisa disampaikan dengan pasti
Sebab begitu rumit menyelimuti ruang hati dan indrawi
Menerawang alam bawah sadar dan bertanya-tanya
Siapakah sketsa wajah si pemilik rindu ini
Rindu yang segera ingin bertemu agar terobati
Namun sayang waktu belum rela dan tak mengizinkan
Kini kusimpan rindu itu pada lembaran-lembaran kertas putih
Agar bisa kutumpahkan kerinduanku padanya
Karena setiap insan mengerti dan faham bagaimana cara mengobati rindu
Biodata
Nama : Tian Mistiana
TTL : Sukabumi, 17 Juli 1997
Alamat : Jln Cagak Cibaraja kp.Cibolang
Asal Sekolah : MAN2 KOTA SUKABUMI
Sedang study lanjut S1 di STISIP WIDYAPURI MANDIRI
Hobby : Menulis dan membaca novel
Cita-cita : Saya ingin menjadi seorang penulis yang handal dengan sejuta prestasi, dan entrepreneur
Facebook : Tian Mistiana
Instagram : tian_mistiana
Email : tmistiana@gmail.com
Komentar
Posting Komentar