Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Winda Lisma Rahmawati;Ruang Untuk Tuhan

Suara di Ujung Pena
Oleh : Winda Lisma Rahmawati

Kelam, langit dunia tak lagi berwarna
Perlahan sirna, lenyap tak bersuara
Daun-daunpun jatuh ditelan masa
Akar mati tak lagi bernyawa

Angin mulai terlihat
Berpeluk kabut asap yang melekat
Menyatu dengan bumi yang mulai berkarat

Remaja hanya sekedar berseragam
Alat tulis sebagai pengramai tempat bersoren
Sebagian tetap setia dengan garis-garis kertas dengan tulisan terikat
Dan yang paling banyak, mereka yg asik dengan dunia semu bersama pasangan-pasangan yg saat ini mereka bangga-banggakan
Pun dengan gadget yg tak mungkin jdi penolong saat penghisaban di akhirat

Apa sekedar itu?
Sisa-sisa usia muda yg tak pernah punya makna
Sampai kapan dunia bising oleh celotehan di media sosial

Akankah hingga aksara yg terkurung dibukumu berteriak agar sesekali mereka terbebas?
Ataukah sampai pena-pena bersuara?

Tasikmalaya, 7 april 2018

Jeruji Dunia
Oleh : Winda Lisma Rahmawati

Sejauh kaki melangkah,
Kita bukan siapa-siapa
Sepanjang jarak terbentang,
Kita adalah makhluk tak sempurna

Sadarkah duhai penghuni bumi?
Kita hanyalah penjelajah masa
Menutur, berjalan, menapaki waktu
Menuju titik terdamai di akhirat yg kekal

Tapi mengapa?
Akhirat justru telah berani kau gadaikan
Demi secercah kenikmatan dunia yg tiada artinya

Bangun,
Sadarkan dirimu dari sugesti dunia yg hanya sekedar bak fatamorgana semata
Bangkit,
Bebaskan dirimu dari kerasnya jeruji dunia

Tasikmalaya, 7 April 2018

Ruang Untuk Tuhan
Oleh :  Winda Lisma Rahmawati

Aku.
Masih bisa menapaki jejak hidup ini
Nafasku masih berhembus,
Waktuku masih tetap ada,

Aku.
Baik-baik saja
Tapi tidak dengan imanku,
Ia lebih memilih bertahan di ruang terendahnya
Enggan melangkah, apalagi meninggi

Aku.
Dengan segala khilaf
Masih tak mampu menengadah
Menyadari dosa-dosa yang membukit

Ya Tuhanku.
Rabb semesta, pemilik seluruh alam..
Maha baik Engkau
KasihMu pada makhluk dha'if ini terus mengalir
Bagaimana mungkin aku dengan angkuh meminta,
Sementara aku seolah telah melupakanmu,
Meniadakan tempatMu di hati ini

Tak lagi,
Tak akan lagi

Biarkan ruang ini seluruhnya menjadi milikMu
Mudahkanlah aku dalam mencintaiMu seutuhnya, sepenuhnya.

Tasikmalaya, 7 April 2018

Biodata Penulis

Nama lengkap Winda Lisma Rahmawati, lahir di Tasikmalaya  19tahun yg lalu tepatnya tanggal 5 juli 1998. Saya adalah seorang mahasiswi tingkat 2 smt 4 jurusan Ekonomi Syari'ah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya. Meskipun jurusannya tentang keuangan, tapi hobby nya justru bukan mengolah angka, tapi mengotak atik kata. Oh iya, Jika ingin bersilaturrahim atau mengirim paket silahkan ke alamat ini jl. Bantarsari, kp. Lewosari RT/RW 02/08, kel. Bantarsari, kec. Bungursari, kota Tasikmalaya.  Jangan lupa follow juga ig nya @queenzn57. Semoga kita semua dapat berteman dan menjalin ukhuwah.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...