Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Andi Besse Elfiana;Kapal Karam

Terlebur
Andi Besse Elfiana

Selamat datang, wahai yang tersohor
Para penyombong titipan Tuhan
Tuan-tuan yang mahsyur
Petinggi-petinggi yang angkuh

Bumi semakin dilalap usia
Bingkai jagat akan retak
Di sinilah para bedebah mulai mabuk
Dilindas roda kenikmatan dunia
Satu persatu jiwa akan dilumat maut

Senandung islami, ah bosan
Shalawat nabi, tak sedap terngiang
Dzikir-dzikir tuhan, menjemukan
Jikalau tunasusila, kenikmatan tak terbayang

Sadarlah kau
Kuburmu akan sempit menggelap tak bersuluh
Melebur tubuh yang tinggal membisu
Kan terisak kau pinta bantuan, bergerak dalam buta
Namun janji tuhan kan terluluskan
Tak ada penyesalan lagi
Hanya ada malaikat yang bercapak denganmu
Siapa yang salah?

Sengkang, 1 Mei 2018


Kapal Karam
Andi Besse Elfiana

Adakah yang lebih rapuh dari sebuah kapal karam?
Berkawan ia bersama liung-liung
Dihantam oleh ombak yang liuk-liuk
Dibisukan oleh bunyi pecah batu karang
Dilluluh lantakkan bersama mereka-mereka yang lemah

Adakah yang lebih lemah dari sebuah kapal karam?
Pukulan arus melumpuhkannya
Hewan-hewan kecil menghancurkannya
Lumut laut melapukkannya
Arus deras mematahkannya
Namun adakah yang setulus kapal karam
Yang abadi bersama mereka yang membuatnya terluka?
Tabah, hingga waktu yang membuatnya fana

Tapi percayalah
Ada yang lebih setia dari sang kapal karam kepada lautnya
Aku yang mencinta diam-diam padamu
Rasaku yang tak pandai menghitung waktu

Sengkang, 1 Mei 2018


Iqra
Andi Besse Elfiana

Ya Allah. ya maha pengasih
Sampaikan pada cinta pandangan pertamaku
Kepada ayat-ayat yang mengajarkanku bertasbih
Kepada firman-firman ria yang bercerita padaku

Ya Al-Qawiyyu
Serukan pada cinta pandangan pertamaku
Kepada garis-garis abjad arab itu
Yang menggores kampas dengan sengaja
Bahwa ia menenangkan kalbu

Ya Al-Fattah
Lantunkan pada cinta pandangan pertamaku
Kepada para hijaiah
Sapaan syahdu lirihku
Yang sengaja ku tajwidkan dengan telatah

Ya Allah
Sampaikan pada surah-surahmu
Bahwa aku jatuh cinta kepadanya
Pada pandangan pertama

Sengkang, 1 Mei 2018


Biodata Penulis
C:\Users\ACER\Documents\ANDI SELFIANA.JPG
Nama saya Andi Besse Elfiana, biasa dipanggil Elfi. Saya lahir di kota Sengkang, Sulawasei Selatan pada tanggal 29 Juni 2001. Saya berumur 16 tahun dan beragama Islam. Bersekolah di SMA Negeri 7 Wajo.
Jika ingin menghubungi saya silahkan kirim pesan ke elfiana.andibesse29@gmail.com, dan facebook Andi Besse Elfiana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...