Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Fadhilatun Nisa’;Mawar

MAWAR
(Oleh : Fadhilatun Nisa’)
Terlukis dalam aroma seduhan rindu dengan madu.
Ditemani deru hujan yang menyiar kabar dingin.
Malam yang tak berhias bintang.
Purnama enggan melirik.
Berteman dengan coretan kertas putih dan pena hitam.
Aku menari diatas imajinasi.
Ada yang menawarkan cinta.
Namun aku diam.
Halusisasi yang membuatku merasakan bisikan namamu.
Yang membuatku kembali pada dua tahun yang lalu.
Saat engkau petikan mawar untukku.
Di taman sudut kota dengan alunan lagu sembilan puluhan.

Bangkalan Madura, 1 Mei 2018


MELATI
(Oleh : Fadhilatun Nisa’)

Aku memintal lagu cinta dengan petikan gitar tua.
Menjadi nada yang indah dan menuai kasih.
Langkah yang semakin yakin akan perubahan diri.
Menjadi lebih baik dan bersih.
Hati tertanam dengan cinta dan amanah.
Sesekali aku melihat pahlawan yang selalu mengirimkan doa-doa lewat malam haru
Hanya berharap aku maju.
Tanpanya aku hampa.
Aroma melati yang mencuat, bersama seduhan teh dalam cangkir kayu.
Mengingatkanku pada rembulan yang melirik dengan sinis.
Namun hatinya luluh denganku.
Saat aku bawakan setangkai melati, dengan tulisan cinta pada tangkainya.

Bangkalan Madura, 1 Mei 2018


KAIN SUTRA

Lilitan rasa rindu yang membuatku merintih dalam syair doa.
Menjadikan alunan nada haru yang semakin gerimis menggerutu.
Lamunan dalam detik yang hampir membuat dia bertengger pada kelopak mataku.
Entah, saat dia pergi tanpa memberi senyuman walau itu getir.
Aku sudah ingin membuang berkas berisi kasih sayangnya.
Namun aroma baju yang melekat pada tubuhnya yang gemulai membuatku selalu mengingatnya.
Rasa ingin bertemu selalu menggebu.
Aku sadar, halusinasiku selalu melambung.
Saat bintang malam gemerlap dengan indah.
Saat itu aku dan dia bersama dalam sebuah cinta.
Namun kini dia telah tiada.
Telah terlelap dalam tidur panjangnya.
Yang tidak akan pernah datang kembali untuk menyapa.
Bersama kain sutranya aku bercinta.

Bangkalan, Madura 1 Mei 2018


Biodata:
D:\FOTOKU\Instagram\IMG_20170916_162942_695-1.jpg
Gadis rantauan dari Tuban, Jawa Timur ke pulau madura bernama Fadhilatun Nisa’ ini sedang mencintai dunia literasi. Walaupun masih pemula namun tekadnya untuk mengubah dunia sangatlah besar. Seperti kata Pramoedya Ananta Tour “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi jika tidak menulis ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah”.
Ini profil lengkapnya:
Nama: Fadhilatun Nisa’
Tempat, tanggal, lahir: Tuban, 16 oktober 1998
Alamat: Dusun Baleono, Desa Sendang, RT 01/RW 04, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
No Hp: 085236409733
No WA: 081654951301
Email: fadhilatun36@gmail.com
Instagram: @fadhilatun_nisa98




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...