Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Ghafi Reyhan;Teluk Kenangan

Teluk Kenangan
Ghafi Reyhan

Di sini, suara kecupan ombak pada karang memanjakan telinga
Di sini, cumbuan angin laut di kala senja mengusir semua derita
Mengusir asap-asap metropol yang pekat dengan keserakahan
Mendatangkan lusinan memori manis pengisi lorong kenangan

Air, dingin nan tenteram, polos dan gelap di bawah purnama
Mengisi pandangan memenuhi horizon
Dibelangi bebatuan yang menjulang tinggi
Kusam, terkikis meneteskan debu yang dilelehkan laut

Seiring rembulan mengundurkan dirinya
Pupus, dari sayatan embun malam
Lusinan kunang-kunang apung menyalakan diri
Menyinari teluk yang sedih dan resah, gelap tak berdewi malam



Petang di Hari Minggu 
Ghafi Reyhan

Biarkan
Senja dimatikan malam
Matahari pun membenamkan wajah
Malu
Kalah cahaya dan keindahan
Kala rembulan mulai membuka bibir
Menampakkan gigi putih
Dalam balutan senyum kejora

Para perindu Messiah pun membubarkan diri
Membentuk gelombang di ambang pintu surga
Pulang menuju kehangatan keluarga
Atau kenikmatan para pelepas lara
Menodai nurani setelah membersihkan hati
Usir segala keresahan dan sisa penyesalan

Para tikus kantor melayang
Dikelabui awan kelam jabatan
Mulai berbenah, merias wajah
Menyembunyikan sisa dosa semalam
Dengan seringai, yang semoga, seanggun purnama

Minggu petang selamanya begitu
Paling tidak tuk sementara waktu



Ada Kalanya 
Ghafi Reyhan

Ada kalanya
Kita bertukar sapa
Walau kini, selalu berjumpa
Lebih sering tak tahu sesama

Ada kalanya
Ku buat kau bahagia
Walau kini, rudung muram yang dibawa
Tak tahu kapan dipupuskan masa

Ada kalanya
Tulus lebih dari kata
Tak hanya mengucap nama
Kala datang putus asa

Sia-sia
Pupus kata bersama
Kala senja mati
Dan malam menyelimuti

Hancurkan semua usaha
Tuk menyusun kenangan
Dan memanggil perasaan
Mampus seluruhnya terhapus

Pergi
Hempaskan rasa sedih di atas bumi
Biarkan waktu membuat mati



Biodata Penulis



Bernama lengkap Reyhan Ghafrullah Fachsapoetra, saya lebih sering dipanggil dengan nama Ghafi oleh sahabat dan kerabat. Kini, saya masih menduduki kursi kelas 1 SMA di Jakarta. Saya bermukim di Komplek Deplu No.11A, Kebayoran Lama. Saya dapat dihubungi melalui email, ghafireyhan0@gmail.com, atau nomor kontak, 62811977063. Ada beberapa hal yang mendorong saya untuk menulis, namun dorongan utama saya adalah keinginan untuk mengungkapkan pesan dan pemikiran menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan menggugah nurani. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...