Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Nurul Farida Tunnajach;Sahabat

RINDU 
Oleh: Nurul Farida Tunnajach

Kala rembulan menerangi bumi
Kala ribuan bintang menghiasi angkasa malam
Ada rasa yang datang tanpa diundang
Menyesakkan dada
Mengalirkan air mata
Membuka lembaran-lembaran yang tertata rapi dalam ingatan
Rindu...
Kau hadir kala ku pernah berbuat
Namun kini tak lagi kulakukan
Hingga rasa yang dulu pernah ada,
Sirna ditelan gelapnya malam
Rindu...
Kalbu ini percaya jika kau adalah rahmat dari Sang Kuasa
Kehendak-Nya pasti yang terbaik
Nikmatilah rindu ini
Agar ketika Sang Pemilik Kehidupan mempertemukan kita kembali,
Syukur senantiasa terucap dalam diri
Penenang rindu yang selalu bergema dalam kalbu
Kala rindu memenuhi ruang kalbuku
Rindu...
Jadilah pengikat  dua hati yang terpisah
Sebab rasa yang kau ciptakan,
Berhasil membuat kita selalu merasa bahwa kita adalah SATU

Semarang, 28 April 2018



Sahabat  
Oleh: Nurul Farida Tunnajach

Syukur senantiasa terucap dari diri tak berguna ini
Rasa syukur karena kau selalu ada
Disaat yang lain menghilang ditelan bumi
Menolong dan mendukung disetiap langkahku
Menerima apa adanya diriku
Tanpa kau cela kurangnya diri ini
Kau terima lebih dan kurangnya diriku
Sahabat...
Kau adalah salah satu sumber penyemangat hidupku
Kita saling melengkapi dan mengingatkan
Menebar suka dan mengurai duka
Kala kujatuh di situasi tersulit,
Kau datang bak malaikat tak bersayap
Wahai sang sahabat penyelamat
Sahabat...
Jikalau kau berfikir, ku terlalu menghiperbolakan dirimu,
Kau berfikir, kau tak sebaik yang ku pikirkan
Kau salah!
Aku tak menghiperbolakanmu,
Hanya kuungkapkan perumpamaan dirimu
Sahabat yang begitu baiknya padaku
Semua tentangmu tak mampu kulupakan
Kau adalah bagian dari sejarah hidupku
Wahai sahabatku

Semarang, 28 Februari 2018


Arti Sebuah Perjuangan 
Oleh: Nurul Farida Tunnajach

kawan...
mari kita renungkan
mari kita fikirkan
apa makna sebuah perjuangan
perjuangan menembus batas kemampuan diri
menjadi tunas penerus negri
berbakti dan mengabdi tuk tanah air di hati
indonesia pertiwi

kawan...
ingatlah perjuangan tanpa henti yang tlah kita mulai
berjuang dibawah kibaran merah putih
terik mentari tak menghentikan langkahku
perjuangan dan pengorbanan terus melaju
badai hujan bak tetesan embun pagi
yang menyejukkan dahagaku
puluhan kilometer ku langkahkan kaki
berkalungkan merah putih ku menghampiri tujuan
angin malam menyambut langkah kakiku
memintaku berdiri tegak dibawah sinar rembulan
bertaburkan jutaan bintang
dicerca berbagai pertanyaan
sebagai wujud pertanggungjawaban
puluhan hinaan hinggap di telinga
mulut tak sanggup berkata-kata
semprotan air kumur hingga pukulan rotan melayang dibadan
menambah tegang keheningan malam
namun badan tetap tegak berdiri
menghadapi ujian kenaikan diri
syukur kembali terucap
kokok ayam menghentikan ujian ini

kawan...
perjuangan belum terhenti
puluhan kilometer telah menanti ku tapaki
namun kaki tak setegar malam tadi
mata tak sanggup melihat indahnya dunia
terpejam di sepanjang jalan
lemas tak berdaya
perjuangan malam tadi tak memberi hasil yang berarti
puluhan kilometer ku ayuh kaki kembali
berharap hasil tak menghianati
namun baru setengah perjalanan ku lalui,
ujian kembali datang menghampiri
sang merah putih lenyap ditelan bumi
hinaan dan cacian kembali terjadi
hanya bumi yang sanggup ku pandangi
air mata mengalir menembus bumi
rasa bersalah berkecamuk dalam hati

kawan...
ternyata itu hanya strategi
tuk menguji nasionalisme kami
akhirnya....
buah perjuangan panjang tak mengkhianati
sebuah balok resmi bertengger di bahu ini
perjuangan kembali dimulai
tanggung jawab baru telah menanti
berbekal ketahanan emosi,
kami yakin siap menghadapi

Semarang, 12 april 2018


Biodata Penulis
C:\Users\wind 8.1\Downloads\farida nitip\thumbnail.jpg
Nama saya Nurul Farida Tunnajach. Saya lahir di Magelang pada 28 Pebruari 1999. Saya berasal dari Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang. Sebuah daerah di lereng Gunung Merbabu. Pendidikan dari TK, SD, SMP, hingga MA, saya habiskan di kecamatan tercinta. Hingga akhirnya aku bisa merasakan pendidikan di bawah langit Kota Semarang. Saya seorang santri dan juga mahasiswi di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang yang sedang berusaha mengembangkan literasi. Sekarang saya tinggal di Ma’had Al-jami’ah Walisongo Semarang.

Contact Person:
Ig: farida_nft
WA/SMS : 085786738234
Email: nurulfarida.tunnajach28@gmail.com atau nurulfarida_tunnajach@yahoo.co.id
FB: Farida

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...