Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Rizky Fadilah;Penuh Harapan

LEMBARAN BARU
Oleh: Rizky Fadilah

Tatapan ini kosong,,,
Hampa,,,
Bayangmu tak pernah lepas dariku,,,
Ku selalu di dudukkan oleh bayangan dunia kegelapan,,,
Ku terjerat dalam kebingungan,,,
Mendengar kicauan bimbang,,,
Hati bak tersayat,,,
Masa yang merenggut manisnya kehidupan,,,
Bahkan Kau berpaling mengikis keharmonisan,,,
Kemana kaki jalan melangkah,,,
Maka terlupa sudah memori palsu itu,,,
Lembaran baru ku buka,,
Untuk kembali kepada Lillah,,,


PENUH HARAPAN
Oleh: Rizky Fadilah

Semilir angin yang menyerbu pepohonan
Udara segar nan damai
Terlihat anak kecil menari-nari
Penduduk desa melakukan rutinitas dengan senyumnya
Bahkan terlihat burung berkicau riang
Benar suasana yang menyejukkan hati
Tahukah kau?
Dulu tak seperti itu
Kala orang-orang tak dapat keluar dari sarangnya
Wajah penuh peluh dan ketakutan
Anak-anak tidak bisa bermain bebas, bahkan tak bersekolah
Penjajah ada dimana-mana
Kekejaman yang tiada habisnya
Menyiksa kaum pribumi yang lemah
Namun semangat pahlawan pun tiada pernah pudar
Membela dengan penuh darah dan semangat juang yang kokoh
Perjuangan dari para pahlawan telah kita nikmati  sekarang
Sanggupkah kita untuk melupakan itu?
Jangan.. jangan sampai pernah kita lupakan hal itu
Karena sesungguhnya kita ingin Negara yang Merdeka
Masyarakat yang damai dan rukun
Balaslah jasa para pahlawan dengan semangat persatuan
Cintai Negara kita, cintai Produk Indonesia
Karena kalau bukan kita, Siapa lagi?


Rangkulan Jannah
Oleh: Rizky Fadilah

Ku tahu….
Namun ku belum mengerti….
Saat itu….
Ku mulai meraba….
Sedikit ku pahami….
Semakin ku mengerti…
Melalui lingkaran kecil….
Mentoring….
Ya…Mentoring…
Tak lepas duniawi….
Penuh kajian religi….
Kurenungi dengan akal sehatku…
Seberapa nikmat yang tak kan terhitung…
Namun kemana…
Kemana daku ?
Rasa syukur yang masih bergelantungan…
Ukhwah yang menjadi tonggak penguat….
Disini…
Disinalah ku dapatkan pelajaran…
Mentoring selezat coklat…
Mendekatkan ku pada Penguasa Sempurna…
Dan menjalankan Syari`at Nya…


Biodata
C:\Users\acer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG20180223141812.jpg
Bismillah…
Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama saya Rizky Fadilah, umur 19 tahun, Aktivitas kuliah di Universitas Sumatera Utara Stambuk 2017 Jurusan Sosiologi Fisip Usu. Saya anak ke-tiga dari 5 bersaudara, Asal saya dari Kabupaten Batubara, sekarang saya tinggal di Asrama Beastudi Etos Medan yang letak alamatnya  di Jl. Pasar 1Setia budi, gang melati no 21, Medan Selayang Sumatera Utara. Kemudian kesan saya mengikuti lomba ini ialah saya merasa terlatih, mengapa? Ya.. karena disini saya dilatih untuk berfikir, mengeluarkan ide dan gagasan yang ada, menyaring serta merangkai kata, mengaitkan tema dengan isi, memaknai bahasa kiasan, dan masih banyak lagi. Ada juga akun ig saya yang bernama @rfadilahzm1104 dan No WhatsApp saya 085762150379.
Semoga karya saya bermanfaat, karena menurut saya sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga Event yang dibuat terus maju dan dapat mencerdaskan para pemuda yang semakin pudar semangatnya .
Terima Kasih.
Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Ulfah Nur Rizki;Pria Berlesung Pipi

Raja iblis Karya : Ulfah Nur Rizki Manusia menyayat, menjadikan sayatan luka itu berkeping-keping Dan kau akan merasakan, menemui yang lebih kejam dari sang penghuni hutan Yang membakar, dan menghanguskannya dalam bara api yang takkan padam Dengan menenteng kedua tangannya, bagai raja yang bengis dan serakah Banyak orang terkapar berlalu lalang yang meneteskan darah dalam sembilu perasaan Isak tangis mewarnainya, dalam kepiluan yang bertumpuk Ujian bukan palang, bagai ulat yang memakan habis daun Bertubuh kecil, namun suaranya keras, yang menggentarkannya dalam ruang kosong Mulutnya berkomat-kamit, mencaci maki habis-habisan rakyatnya Tak peduli dengan deritanya, ia bersorak sorai seakan menertawai Raja yang tak adil, bagai bangkai tikus yang menyesakkan Ingin rasanya aku pulang, menemukan raja baru yang perwira dan gagah Ah,aku tak habis berpikir! Aku terkubur dan terpenjara bagai didalam dunia neraka Seharusnya bukan aku, tapi dia sang raja yang bertopeng iblis Tak...

Puisi-Puisi Ahmad Latiful Ansori;Kekuatan Cinta Gusdur

KEKUATAN CINTA GUSDUR Oleh : Ahmad Latiful Ansori Duhai Gusdur Aku tahu di balik candamu yang ceria Tersembunyi luka yang sangat dalam Luka yang tak akan pernah hilang saat seseorang berusaha menghunus mahkotamu Aku tahu Engkau tidak pernah mengharapkan mahkota itu Engkau hanya sedih saat kasihmu harus di balas dengan pedih Engkau memang tak punya musuh Tetapi serigala serigala itu telah haus kekuasaan Tak ada lagi yang bisa mereka cengkeram Selain merobek dan menyasap baju yang engkau kenakan Mereka memang biadab Membiarkanmu keluar tanpa sehelai sampur Duhai gusdur Mendengarkan kabar itu Bangsa ini tak pernah malu memilikimu Seraut wajahmu Melintas jelas bersama terpaan sang bayu Mengingatkan kami, bahwa kami masih rindu Masih menyisakan rindu oleh sosokmu Duhai guru Mungkin ini memang sudah seharusnya terjadi Engkau kembali pada yang maha mengasihi Kasihmu pada bangsa ini mampu membuat kami melihat dalam gelap Ragamu yang terpisah dari bangsa ini Ta...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...