RASA TAKUT
Selly Nurul Upah
Selasa yang membara
Terik matahari membakar pori-pori kulit yang menganga
Amarah yang amat sangat memerah
Ada yang memanggilku di balik jendela
Menyuruhku untuk tetap tinggal dan sembunyi
Tanpa sadar dia pun terincar dan terbunuh
Di saat itulah aku meraung kebingungan
Menangis tanpa suara
Ingin menjerit tapi tercekik rasa takut yang amat sangat
Penasaran melanglang buana
Menerobos akal sehat yang tak ingin bergerak sama sekali
Biji-biji keringat yang mengucur dari ujung rasa takutku
Dan merembas ke dalam kain-kain yang menempel di tubuhku
Aku berpikir haruskah aku menyerahkan diri ?
Terluka dan terbunuh
Bersimpah darah
Aku takut . . .
Napasku bergetar pita sura mengiringi
Cibadak, 01 Mei 2018
CINTA
Selly Nurul Ulpah
Sangat melelahkan memang
Memandang dari kejauhan dan memendam rasa cemburu yang bertubi-tubi
Terlena karena asmara tapi tak terpikir oleh logika
Nyanyian itu benar
Hem.. tersenyum sipu
Kasmarankah itu ?
Terlalu tua untuk merasakan itu
Ketahuilah banyak sajak terucap
Banyak cara ku lakoni
Banyak rasa yang ku arungi
Tapi cinta tak pernah ku sadari
Terlalu sering menepis rasa
Hingga waktu itu tiba aku mulai terjebak dan binasa
Semua tangkisan dan jurus jitu untuk menghindar rasanya tak berguna
Mereka pupus dan terlena
Luka dan perih sudah mulai terasa
Karena terlalu binasa
Aku mulai kehilangan kendali
Tentang cinta itu luar biasa
Aku ingin menjauh dan terbebas
Tapi dia mengikat tanpa erat
Namun keras dan sulit terlepas
sungguh ini terlalu menyiksa.
Cibadak, 01 Mei 2018
PENANTIAN SEORANG IBU
Selly Nurul Ulpah
Kemarin saat senja tak menguning
Layang-layang terputus terbawa angin
Terbayang ada kata yang melayang
Lalu tersadar dan cepat bergegas
Nak cepat pulang …
Ujung telepon bersuara
Aku pulang lalu bercerita
Betapa lelahnya hari ini
Lalu tidur dan terlelap
Nak tetaplah seperti ini terdengar lirih di telinga
Selepas memandang aku ingin bangkit dan terbang
Menyapa dunia dan berterusterang
Nak cepatlah pulang …
Kata-kata itu selalu terngiang
Lalu aku bergegas dan pulang
Bercerita dan bertanya ...
Bagaimana kabarmu bu?
Dia tersenyum dan memeluk erat.
Cibadak, 01 Mei 2018
Biodata Penulis
Namaku Selly Nurul Ulpah, panggilan cukup selly saja biar lebih akrab. Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi adalah tempat kaki saya berpijak saat ini, teman-teman hingga keluwarga terdekat sering menghubungi saya melalui no handphone 0815-4674-2734 ini jika berjauhan. Menulis salah satu hobi saya, sejak duduk di bangku sekolah dasar, dari kata-kata yang sulit dimengerti hingga mulai terbaca, menulis salah satu cara saya meluapkan emosi dan ekspresi, setidaknya dapat memberi ketenangan. Saya sering mengikuti lomba, dan saya pernah terpilih juara ke dua lomba cerpen dan salah satu puisi saya di bukukan, bersyukur bercampur senang itu yang saya rasakan, terimakasih.
Selly Nurul Upah
Selasa yang membara
Terik matahari membakar pori-pori kulit yang menganga
Amarah yang amat sangat memerah
Ada yang memanggilku di balik jendela
Menyuruhku untuk tetap tinggal dan sembunyi
Tanpa sadar dia pun terincar dan terbunuh
Di saat itulah aku meraung kebingungan
Menangis tanpa suara
Ingin menjerit tapi tercekik rasa takut yang amat sangat
Penasaran melanglang buana
Menerobos akal sehat yang tak ingin bergerak sama sekali
Biji-biji keringat yang mengucur dari ujung rasa takutku
Dan merembas ke dalam kain-kain yang menempel di tubuhku
Aku berpikir haruskah aku menyerahkan diri ?
Terluka dan terbunuh
Bersimpah darah
Aku takut . . .
Napasku bergetar pita sura mengiringi
Cibadak, 01 Mei 2018
CINTA
Selly Nurul Ulpah
Sangat melelahkan memang
Memandang dari kejauhan dan memendam rasa cemburu yang bertubi-tubi
Terlena karena asmara tapi tak terpikir oleh logika
Nyanyian itu benar
Hem.. tersenyum sipu
Kasmarankah itu ?
Terlalu tua untuk merasakan itu
Ketahuilah banyak sajak terucap
Banyak cara ku lakoni
Banyak rasa yang ku arungi
Tapi cinta tak pernah ku sadari
Terlalu sering menepis rasa
Hingga waktu itu tiba aku mulai terjebak dan binasa
Semua tangkisan dan jurus jitu untuk menghindar rasanya tak berguna
Mereka pupus dan terlena
Luka dan perih sudah mulai terasa
Karena terlalu binasa
Aku mulai kehilangan kendali
Tentang cinta itu luar biasa
Aku ingin menjauh dan terbebas
Tapi dia mengikat tanpa erat
Namun keras dan sulit terlepas
sungguh ini terlalu menyiksa.
Cibadak, 01 Mei 2018
PENANTIAN SEORANG IBU
Selly Nurul Ulpah
Kemarin saat senja tak menguning
Layang-layang terputus terbawa angin
Terbayang ada kata yang melayang
Lalu tersadar dan cepat bergegas
Nak cepat pulang …
Ujung telepon bersuara
Aku pulang lalu bercerita
Betapa lelahnya hari ini
Lalu tidur dan terlelap
Nak tetaplah seperti ini terdengar lirih di telinga
Selepas memandang aku ingin bangkit dan terbang
Menyapa dunia dan berterusterang
Nak cepatlah pulang …
Kata-kata itu selalu terngiang
Lalu aku bergegas dan pulang
Bercerita dan bertanya ...
Bagaimana kabarmu bu?
Dia tersenyum dan memeluk erat.
Cibadak, 01 Mei 2018
Biodata Penulis
Komentar
Posting Komentar