Langsung ke konten utama

Puisi-Puisi Setia Erliza;Sketsa Hujanku

Biar Aku
Setia Erliza

Biar aku
Biar aku mengolah imajinasiku
Biar aku
Biar aku saja yang menggores sajak-sajakku
Biar aku
Menorehkan rasa dalam kertas putihku
Biar aku, kataku!
Biarlah, kukatakan biar aku saja!
Biar aku saja, biar aku saja!
Ambil penamu, ambil lembaranmu
Sajakku untukku, sajakmu untukmu
Sebab kamu tak cukup mengenalku
Sebab kamu tak harus mengenalku
Sebab kamu bukan bagian dari aku
Aku, biar aku! Biarlah, biar aku saja
Biarlah, biar.

Medan, 01 Mei 2018


Sketsa Hujanku
Setia Erliza

Mula-mula kulihat langit muram
Sendu, sendu, sendu
Sejuk dipelupuk mataku
Sesekali gemuruh mengejutkanku
Sesekali senyap, lenyap, lenyap
Tik tik tik tik tik tik tik
Sentuhanmu di permukaan genting
Dengan kecepatan tinggi
Tik tik tik tik
Sesekali mulai lenyap, kukira reda
Tik tik tik tik tik tik tik tik tik
Suaramu kembali kuasai sekelilingku
Hanya suaramu, hanya suaramu ditelingaku!
Sesekali kau senyap kembali
Senyap, lenyap, dan lenyap
Tik tik
Lenyap, lenyap, lenyap
Benar-benar senyap
Benar-benar lenyap
Lalu kau ganti dengan petrichor kesukaanku.

Medan, 01 Mei 2018

Memudar Dalam Bayang
Setia Erliza

Kukatakan pagi
Namun sudah malam
Kuceritakan senja
Namun embun yang terasa
Kudekap ragamu dalam diam
Namun seperti udara tak tergenggam
Kau inginkan pagi
Aku inginkan malam
Dalam kedipan mataku
Kau pergi, kau senyap
Pudar dalam dekap
Kau inginkan pagi
Aku inginkan tetap malam
Jangan berganti meskipun gulita
Tetap di sini, menjadi sebuah cerita
Singgah padaku hingga datangnya senja

Medan, 01 Mei 2018


Biodata Penulis
F:\IMG_6005.JPG
Namanya adalah Setia Erliza, biasa dipanggil Tia ataupun Liza. Lahir di Harapan Makmur, 03 Agustus 1997. Saat ini sedang aktif kuliah di Universitas Negeri Medan, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Alamat saat ini di Jalan Gurilla, Gang Kenanga, Medan. Contact person yang dapat dihubungi yaitu melalui no hp atau wa 082285848131. Beliau sangat suka dengan warna maroon. Salah satu hobinya adalah menulis, khususnya tulisan fiksi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Nasywa Fauzia Zahro;Dunia

Ulangi Kesalahanmu Karya : Nasywa Fauzia Zahro Ulangi Kesalahanmu... Supaya kami selalu berhati-hati Berusaha rajin, gigih, dan berani Untuk menyempurnakan kekurangan diri Membangun sosial ekonomi yang kokoh dan mandiri Kami tak mengharap pertolonganmu Yang ada udangnya di balik batu Ulangi kesalahanmu... Supaya kami senantiasa mencari-cari Ilmu dan pengalaman Tak lama lagi Kamilah pencipta keajaiban Ilmu dan teknologi Kami tak menginginkan bantuanmu Ulangi kesalahanmu... Sembunyikan penemuanmu Kini kami telah bersedia menandingimu Wahai yang merasa berkuasa besar Yang kerdil perikemanusiaan Tulungagung, 29 April 2018 Takdir Karya : Nasywa Fauzia Zahro Coba kau renungkan Puing-puing penderitaan hidup Sebuah persinggahan sementara Mengajar kita arti ketabahan Coba kau teliti Jeritan tangisan hati Jangan disenandungkan lagi Karena kesedihan itu Tak akan mengubah Nasib perjalanan waktu Coba kau baca Secebis iman di dada Adalah pertaruhan yang nya...

Puisi-Puisi Hanifa;Surat Untuk Pahlawan

“Sepotong episode kenangan” Penulis Hanifa Di bangku sekolah itu ada sepotong kenangan Yang tak akan pernah ku lupakan Di situ ada cerita aku dan kau Di temani lirihnya perjuangan Menjajaki getirnya asa menggapai cita Detik-detik yang terlalui begitu terasa cepat Di penghujung masa seragam abu-abu ku Aku tak tau dan tak mau memaknai apa yang kurasa Semua terasa sakit untuk berpisah Ada sebuah kata kenyamanan saat bercanda tawa dengan mu Tapi kenyataannya waktu itu akan pergi Saat malam menjemput senja Tuhan.. Aku jatuh cinta…. Pada saat sisa-sisa kenangan masa seragam abu-abuku Tapi? Aku hanya bisa memendam cinta ini Tanpa seorang pun tau,kecuali Engkau.. Bahkan aku pun tak membiarkan burung yang sering menyapaku tak ingin aku dia tau.. Bahwa aku sedang jatuh cinta padanya… Salahkah aku jatuh cinta? Salahkah aku yang memendam rasa? Berdosakah bila rasa ini aku ungkapkan dahulu? Sedangkan saat  ini aku berjuang untuk menepis rasa ini Wahai Rabb…aku tidak i...