Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Puisi-Puisi Rini Windia Fitriana;Merindu

Merindu Karya : Rini windia Fitriana Wahai sang pengantar rindu Tolong katakan padanya aku lelah Lelah karena selalu menahan rasa Rasa yang entah seperti apa wujud dan bentuknya Ibu... Dengan doa dan air mata kusampaikan rinduku padamu Entahlah ? Mungkin dulu aku terlalu manja Ya benar,aku memang manja Karena itulah aku selalu merindukanmu Rindu yang tak pernah lekang oleh waktu Bu, andai waktu dapat kuputar kembali Mungkin aku akan memperbaiki diri Tetapi,takdir berkata lain Ajalmu lebih dulu menjemput Entah seberapa sering hatimu menangis karna ku Entah seberapa sering jiwamu luka karna ku Entah seberapa banyak lisan ku yang mengganggu fikirmu Maafkan aku bu.. Ketahuilah,aku membutuhkanmu Butuh akan kasih sayangmu Butuh akan belaian lembut tanganmu Butuh akan nasehat-nasehatmu Dan kini aku hanya dapat mengenang itu semua Tenang di syurga-Nya bu.. Aku merindukanmu... 28 april 2018,pukul  20:00 wib,di jambi city Senja biru Karya :Rini windia fitrian...

Puisi-Puisi Indri Erinda Sari;Hilang

Hilang Masih terngiang tentang anganku Dilontarkan sesaat berpacu kepolosan Berkelana mengintari bumi Takkan kembali karena rintangan Malam dingin gurah melambai Tak seasri malamku dulu Saat kusibak tirai malam Bersetubuh lelaki penghancur diri Tinta pekat tlah tertetes Kapas putih terlampau hangus Menghujam langit biru menghujam Mengisah cerita kotor dibungkam Aku layaknya remaja biasa Namun tak berbekal iman dan takwa Bahkan mungkin tuhanpun malu mengakuiku Sebagai karyanya yang pernah ia cipta Bak daun kering berguguran Di tengah sesak harap Mana mungkin dia kembali ke ranting Begitupun aku…tak kan kembali suci Sesal berurai air mata Mimpiku tlah hilang Bersama bunga yang tak lagi kuncup Menghilang..menyingsingkan beban. Tanpa nama Indonesia Negeri surga seribu anugerah Seelok cendrawasih di pulau papua Setangguh komodo dari zaman purba Rakyatnya berpadu dalam warna Tanahnya dikawal gunung-gunung penuh amarah Sungai yang mengalir jernih tak ...

Puisi-Puisi Eka Ayu Rusiana;Sang Binatang Jalang

Sang Binatang Jalang Oleh Eka Ayu Rusiana Tatkala rengkuh langit berkedip menyelimuti mentari Dirimu hadir bersama  mimpi dalam dunia fantasi Imajinasi yang berkeliaran berenang bersama ingatan batin kala sepi Mendayu dalam pangkuan sang senja yang kutulis dalam syair puisi Wahai sang binatang jalang Namamu indah mengelilingi suara kumbang yang terbang menari-nari Membawa sejuta motivasi pengabdian yang kutekuni saat ini Dalam hasrat dan cita yang hinggap dikediaman hati Wahai sang bintang jalang Kuingin seperti dirimu yang dikenang dalam indahnya menara kata Yang selalu setia menemani dunia sastra Hingga kudapat menuai beningnya cita dalam menggapai mata dunia Kudus, 30 April 2018 Cintaku Terselip Awan  Eka Ayu Rusiana Tatkala nirwana menghujam dibalik air mata Aku tertelan dengan senyapan cinta yang terselip awan Melambai dalam desahan kawanan bumi Melebur butir-butir mutiara yang meluncur tiada henti Rasaku kian melemah di hadapan sang senja yang pe...

Puisi-Puisi Robita Saselo;Rumput Liar

Rumput liar Karya:Robita saselo Wujud akan kecantikan Ditebarkan orang banyak Kumbang beryanyi dan menari Sebagai simbol kasih sayang Tapi kenyataanya pahit bagiku Rupa nan indah tiada guna Aku bagaikan hiburan orang banyak Aku dikotori,tidak dihargai orang Aku hanyalah air kotor Nyawa  tumbuh sendirinya Tidak ada yang mengginginkan aku Semua orang benci aku Senja kan berubah menjadi gelap Bintangkan bersinar dilangit gemerlap Aku bangga akan diriku Hidup dengan sendirinya Angan-angan Karya: Robita saselo Tiada guna meniup air diatas udara Bumi yang bulat tidak kan jadi segitiga Luka yang dikarnakan sembilu Meimbulkan rasa rindu Rasa sakit dipendam dalam hati Meluluhlantakan ceria dibumi Langit yang berhiaskan pelangi Hilang tanpa diketahui Senyuman dalam derita Mengisah kan hati yang terluka Karena cinta tak terduga Yang bagaikan nada cinta Kepedihan akan hati yang tersakiti Menjadikan adanya rasa benci Dzikirlah yang bisa kulakukan saat...

Puisi-Puisi Zakaria Abdillah Abud;Potret Ratapan Anak Jalanan

Potret Ratapan Anak Jalanan Karya : Zakaria Abdillah Abud Dedaunan tersentak hembusan angin Cahaya mentari menyampaikan isyarat pesan Demi memutar roda zaman waktu Tetesan gemercik air menjadi saksi bisu Dengarlah suara nafas jalanan Dibalik gedung tinggi dibawah terik Badan berbungkuk berpangku tangan Kau sejuk seperti titik embun pagi Oh Anakku…. Demi bergejolak semburkan api sebarkan panas Tuk melintasi ganasnya arti rotasi zaman Tulus menemani derita pelita senja Dari waktu ke waktu merangkai cerita mulia Dengan ayunan langkah ia senandungkan doa Burung – burung berdansa riang menyapa Agar bersemi kembali nurani embun pagi Lihatlah geriap lalu lalang Tersapu butiran debu suci di rautan wajahnya Demi menyapa bebatuan menjemput bulan Tanpa arah tuk meminjam catatan sang mentari Jombang, 26 April 2018 Kisah Perjuangan Remaja Karya : Zakaria Abdillah Abud Ku lihat puing sisa perjuangan gugur diatas citra Membingkai bayangan tragedi yang mencekam ...

Puisi-Puisi Putri Neta Lestari;Ha

Ha Oleh: Putri Neta Lestari Janggut usang dimakan waktu selimut pilu masih beradu konon tak batas membuka semu haha tong kosong babi buta Siapa dapat mendapat pendapat yang didapat dari pendapat aparat menuai kurva nada manusia kala itu ego menanjak otak ditekuk Pada batinku pada batinmu bersungut-sungut begitu bising tanpa dering ha ha ha siapa apa bagaimana membasuh gores terbilang dalam jarak kerutan dahi rapatkan ketiak yang mendukung bertangkai ego pada pinggang sampai sudi ucap tak terkendali dan budi basa bukan sekadar ucap belaka Alquran Hadis mana temukan aplikasi hampa pajang semata kendali lidah sebelum tercekik mati ulah sendiri sebab ajaran nyata rimbanya Bandung, 30 April 2018 Coklat dan Insan Oleh: Putri Neta Lestari Coklat pahit asal muasal Kau ham pir ham   pir ham pir            sama Kan kuolah             hingga manis tak kira budi bahasa tutur...

Puisi-Puisi Fitraini Hadju;Hamparan Debu

Hamparan Debu Oleh : Fitraini Hadju Jika kau tiada, maka aku tak mampu sesempurna ini Ya Rabb.., jika seseorang mencintai karena rupa.. Karena panca indera.. Maka sungguh tak ku temukan hikmahnya Mereka mencintai ketertarikan Sulit untuk cari hikmahnya Raut mereka lambangkan kehangatan Ketika mereka banyak berkawan Namun keberadaan-Mu amat mulia Tak mampu terhitung dalam pandangan waktu Sejauh kuarungi waktu, Tak ku temukan lelah kurangnya kasih-Mu Ya Rabb.. Kejujuranku tak sesuci hamparan debu, Tak nampak rupa-Mu adalah keharusan keistiqomahanku Namun mengenalmu melebihi keistimewaan rangkaian mimpi Manado, 30 April 2018 Kemana Oleh : Fitraini Hadju Rembulan menjadi saksi terhadap banyaknya peristiwa lampau Andai ia bisa berkata, maka pantaslah ia menjadi saksi terbaik Jika pisau mampu terpisah dari gagangnya seiring waktu Maka tak heran dengannya Dengannya yang saat ini pergi Menciptakan jarak agar tak sepenuhnya bisa berlabuh Dan menziarahi setiap...

Puisi-Puisi Andi Sofyan Nur;Penderitaan

Janji Karya : Andi Sofyan Nur Dua hari yang lalu Aku berjanji padamu Janji yang pastinya aku tepati Untuk bertemu Bersua Dan menggenggam telapak dingin tanganmu Kemarin Satu hari sebelum waktu pertemuan Kita berjumpa Bersalaman Dan Kau berpamitan padaku Sore hari tampak sangat memerah Menutupi wajah murungku Menutupi seluruh tubuhku Menghangatkan jasadku Walau sebenarnya masih terasa dingin Walau bukan penghangat bagiku Harapan itu tenggelam di ufuk barat Hari ini Aku berdiri Menunggu Dan Menanti di tempat yang telah kujanjikan Hanya menanti Semoga hatimu ingat janjiku dua hari yang lalu Janji yang tak bisa kutepati Semoga kebahagiaan selalu dijanjikan untukmu Dan selalu ditepati Kota Makassar, 23 Maret 2018 Menjauh Karya : Andi Sofyan Nur Aku bukan tak menyukai takdir Bukan juga ingin membencinya Hanya menginginkan sesuatu milikku kembali Hal yang pernah mengisi kehidupanku Dirimu yang kini jauh dariku Kemarin aku duduk dibelakangmu Te...

Puisi-Puisi Somarudin;Rimba Asmara

SAJAKKU TERTUMPAH Cipt :somarudin Penaku mulai menetes Beribu bayangan mulai menghantui pikiranku Denyut nadi perlahan memberikan warna Ayunan kelingkingku mulai merapat Sajakku mulai berceloteh Gemuruh angin menjadi instrumen Bayang-bayang tuhan mulai mengilhamiku Penaku mulai tersungkur mengarahkan keindahan Ratapan sang buku Merindukan pena setiap senja Menggelitik jari jemari Membangkitkan hati yang mati suri Tertumpah ruah imajinasiku Menjadi makna yang berharga Bianglala ikut tertawa Karya menjadi selamanya Cirebon, 24 april 2018 RIMBA ASMARA Cipt : somarudin Siang datang bersama matahari Bersinar pancar menerangi hati Asmara yang tulus dan suci Menyelingkupi hasrat yang alami Perjalanan malam ku terasa sendu Tanpamu yang menghantuiku Membisikan saung kalbuku Yang terus disinggahi oleh kehadiranmu Semalam lelapku tak nyenyak Mencumbu bantal gulingku Mengimajinasikan parasmu Yang selalu hadir dalam igauanku Padamu mawar pujaan kan kubaw...

Puisi-Puisi Yulia Aswaty;Batas Malam

BATAS MALAM Oleh: Yulia Aswaty Jiwa-jiwa terbengkalai Menitikberatkan alibi disepanjang puisi Tak berduri, tapi masih juga tak berarti Waktu-waktu terkunci Menjelma hening diruangan gelap penuh ilusi Tak terpatri, tapi masih tak mau menyelinapi diri Angan-angan kosong Diambang batas malam Jam-jam puisi digantung birahi Amarah menguasai saparuh rasa suci Tak bergemi Mengunjungi mimpimu yang sepi Tembok-tembok menghimpit Membunuh aku dalam rasa yang sempit Benar-benar tinggal aku Sendiri diujung lampu tidurmu Menyala dalam rindu Padam dipagimu yang beku 2018 TAPI AKU Oleh: Yulia Aswaty Lelampau memalam Menggulingkan sinar pada rasa yang silam Kau duduk disana Tak pernah merana meski aku tak lagi ada Bukan tentang cinta Tapi tentang jalan hari seperti biasa Camar menyebut angin begitu jauh Udara begitu sendu mimikat sukma kisahmu Berdiri diatas padang rumput Sendiri merindu pantai yang surut Aku melihatmu dari balik jendela Menjelaskan kata-kata...

Puisi-Puisi Ary Wulandari Mega Utami;Menyapa Masa Lalu

DARI SANTRI UNTUK NEGRI Oleh : Ary wmu Basmalah ku lantunkan pada pagi ini Melangkah mencari ridha sang ilahi Apa kabar negeriku? Masihkah maksiat menguasai mu Masihkah penjahat berdasi bersorak bebas tanpa belenggu Masih adakah generasi penerus yang mentalnya semakin tergerus Kubaca Alfatihah Dalam setiap malam ku yang penuh gelisah Untuk diriku yang sering salah arah Untuk negri ku yang semakin antah berantah Yaa Robbul “izzati Ridhoi kami sebagai santri Mengkaji ilmu pada kyai Menjadi generasi berilmu tinggi Menjadi bibit suci penggerak negri Dari santri,untuk negri Dari kami, Santri NKRI Tegal, 30 April 2018 MENYAPA MASA LALU Oleh : Ary wmu TEGAL, 29 MARET 2018 Hai masa lalu, Apa kabarmu Baik-baik sajakah dengannya? Aku hidup di masa kini bersama masa lalu yang masih membelenggu Seolah-olah otakku diatur sedemikian rupa agar hanya selalu memikirkanmu Memaksakan memori-memori indah terus berputar di kepala ku Sikapmu Tawamu Teduh senyummu ...

Puisi-Puisi Nita Pujiasih;Bintangku

Rindu Karya: Nita Pujiasih Terbentangnya jarak dan waktu Mengusik celah hatiku yang kian berongga Semakin membuka ruang yang terlanjur mekar mewarna Bayangmu semakin deras mengaliri denyut rasa ini Mengais rindu kala kau mainkan gitar untukku Kala pagi datang Hanya satu yang ku rasa Kala senja menyapa Hanya satu yang ku rasa Kala malam berbintang Hanya satu yang ku rasa Kala hujan turun Hanya satu yang ku rasa Dan setiap detik yang ku ingat Hanya satu yang ku rasa Rindu Semarang, 30 April 2018 Siapakah dikau? Karya: Nita Pujiasih Aku bertanya pada dikau Siapakah dikau? Gayus Tambunan kah? Neneng Sri Wahyuni kah? Atau justru Yahya Fuad? Siapapun kamu yang jelas kau bukanlah Dilan Hey dikau Masih sajakah kau begitu? Janji-janjimu pada rakyatmu dulu Hah…itu sudah menjadi janji palsu Lalu masih sajakah kau mengelak? Jika iya itu sungguh memalukan Administrasi negara berantakan Pembangunan tak terselesaikan Rakyat kecil terabaikan Lalu masih sajak...

Puisi-Puisi Isep Saepumilah;Perjuangan Hidup

Insan Berdosa isep saepumilah Wahai manusia  jangan kau tertipu daya oleh dunia yang pana yang rasuki jiwa tetesan air mata menyerbukan bumi memaksa sang awan menangis keagungan tuhan meruntuhkan alam ulah manusia yang mengerikan meratakan jalan menjadi lautan alampun tertawa menghina ohh… tuhan berikanlah waktu tuk menghapus tinta-tintaku alamku menjadi membisu ulah manusi yang tak berbau sadarlah insan berdosa sadarlah manusia atas dosa dosa yang rasuki jiwa yang rasuki hati sadarlah….. sadarlah….. sadarlah… insan berdosa TASIKMALAYA,30 APRIL 2018 kesetiaan  isep saepumilah Rembulan terpejam tajam Tertidur bagaikan alam Menjajaki setiap insan Kautumpahkan segala kenangan Meraka yang taksanggup menahan jiwa Mereka yang taksanggup menahan amarah Mereka yang taksanggup menahan nafsu Berhamburan bagaikan kain kapan Dialah yang selalu menemani Dialah yang selalu menasehati Tak mampu tuk melindungi Kecuali kesetian yang abadi TASIKMALAYA...

Puisi-Puisi Susandi;Ayahku Telah Pulang

Ayahku Telah Pulang (Susandi) Aku tak perlu mengutuk serpihan perpisahan Sebab semua tentangku telah digulir gariskan Melabirin liku lekuk kehidupan Atas sulangan hikmah dari tebaran kuasa-Nya Kala itu mataku masih kaku kelabu Telapak kakiku mewarna merah muda Ubunku terlalu basah ditanami benih bertalibun duka Usia dua bulan tapi Tuhan mengirimkan bingkisan lara Kadang aku termangu di pojok pintu berdebu Melihat temanku dibuai sayang pada timangan ayahnya Kulautkan riak-riak sanubari meneguk cerita pilu ibuku saban hari Ayahku telah pulang ke Ilahi Rabbi Ayah, sulaman raut wajahmu memudar di pelataran album usang Kuundang kau bertandang menemuiku Biar kita berdiskusi sepi dalam mimpi Tentang tuangan keluhku mendewasa tanpamu Sedewasa ini tiada lagi perlu kuratap sesali Mengulum cara rahasia-Nya yang telah kulalui Kukirim ribuan doa di sepertiga malam Kelak kita akan bersua di taman surga Deli Serdang, 25 April 2018 LUMURAN JENUH (Susandi) Di sini, di...

Puisi-Puisi Irsyad Umam M;Surat Kartini Untuk Negeri

Surat Kartini untuk Negeri Irsyad Umam M Aku Kartini… Kutuliskan surat bertintakan darah Kutuliskan surat dalam genangan air mata Kutuliskan surat tatkala gulita tanpa cahaya Kutuliskan surat hampa ketika sunyi tiada irama Aku kartini… Kau tak bisa bertahan dari gengsi Penuh rasa tamak dalam hal yang tak seharusnya terjadi Begitu lembut bisikan kejimu Tajam hingga dapat menyobek relung hati Aku kartini… Sampai kapan kau buat jiwa ini tak tenang Merintihkan lara dalam kecamuk asa Aku ingin kalian tau arti sebuah pengorbanan Dalam tiap pijakan langkah kaki Hingga terhenti dan bertemu bunda disana Nganjuk, 13 April 2018 Harap Aku Kembali Irsyad Umam M Dalam resah diri berserah Terpaku sendu penuh harapan Hati gelisah tanda nestapa Berjalan liku tanpa terarah Saat takdir penentu nasib Roda kehidupan enggan kembali Masa berlalu begitu cepat Hingga tak ada lagi kesempatan Aku termenung Berharap Tuhan ulangi masa lalu Masa aku dan semua kisah itu Dalam ba...

Puisi-Puisi Pipin Alfiyah;Barzah Tuhan

Puisi : Biar rindu aku malu Penulis : Pipin Alfiyah BIAR RINDU AKU MALU Kepada bianglala aku ingin ceritakan Tentang kata yang tak mampu diucapkan mulut dan didengarkan oleh telinga Tentang jiwa yang berani mengikatku dengan akad Tentang dia yang berani meminta ku di dua roka’at Seperti sketsa hidup yang tak harus dibuktikan dengan karat Seperti kencan ratu yang tak dapat dihabiskan dalam sekejab Berjalan layaknya mariposa di ruang gelap Syah Alam.. Di ruang sapaku, rindu tak pernah mengenal waktu Menatapmu, bagaimana cara mengontrol perasaan ku? Namun tetap saja, Kaku, layaknya hidup di gurun es putri salju Ragu, layaknya jasad-jasad mayat yang berserakan di kota babu Aku tahan, karena ini kodratku Menjadi kerikil-kerikil di atas debu  Tak akan mampu mengubah berlian di jari manisku Syah Alam.. Biar rindu aku malu Biar keriput di wajahmu Biar putih rambut-rambutmu Biar bengkok tulang punggung mu Tetap saja aku tak mampu mengisyaratkan rasa cintaku.. Syah ...

Puisi-Puisi Anjarria Lestari Sari;Warna Baru

DOA DAN ASA ANJARRIA LESTARI SARI Kencang sang waktu berlari tak mampu dikendalikan Tak mampu jua diperlambat lajunya Dentang lonceng malam kelam Menghampiri usia dan kisah selanjutnya Datang sudah hari ini Hari dimana orang tertawa haru Menyambut datangnya kisah sebelumnya Menjelang perkenalan dengan dunia ini Matahari akan indah dengan cahayanya Senyumnya menanam bahagia di ladang waktu Lembut menyentuh kalbu Hingga sejuta bahagia menampakkan diri Indralaya, 29 April 2018 MOOD BOOSTER ANJARRI LESTARI SARI Hati begitu menggebu Setiap mendengar tausiyah suci itu Rangkai katanya merona hatiku Alur ritmiknya memerah telingaku Jiwa menggebu haru bertalu Setiap derap pergerakan dihentakkan Menyentak rasa lengang sanubari Menggetar senyap keterlenaan Semangatkan dalam ingatan Pandangan optimis penuh harapan Seperti menatap indahnya langit biru Penuh cahaya,menghangatkan hati Agar tersambut langkah perjuangan itu Bersama kalam dan sabda yang telah terpatri...

Puisi-Puisi Fazrur Rahman;Pagar Biru

Tentang Dia Penulis: Fazrur Rahman Semilir angin bertiup menyibak rambutmu Laksana pujangga, Kau datang dengan anggunmu Terdiam, ku menanti sosok dirimu Namun bayang semu Yang menjadi milikku Pagar Biru Penulis: Fazrur Rahman Tegakmu bukanlah tegakku Tegarku bukan pula tegarmu Dibawah rembulan, Kau tinggalkan aku Dengan tegarku, dan juga tegakku Pekanbaru, 29 April 2018 Lalai ku Penulis: Fazrur Rahman Kau tinggalkan aku saat lalaiku Tanpa sempat kau tunggui diriku Begitu angkuhkah engkau? Atau aku yang Hilang sudah kesempatan hidupku Sebab lalai akan dirimu, Waktu Cahaya Jiwa Penulis: Fazrur Rahman Mentari kembali pancarkan sinarnya Setelah ditutupi oleh gelapnya gulita Begitu juga dengan senyummu Oh, adinda Memancarkan indah secercah cahaya Dalam ruang jiwa yang terluka Pekanbaru, 29 April 2018 Biodata Penulis Penulis yang memiliki nama panjang Fazrur Rahman adalah anak ke empat dari lima bersaudara. Lahir pada tanggal 24 Desembe...

Puisi-Puisi Regina Dani Suhanda; Hati Untuk Ibu

Sepi Yang Hampa Oleh: Regina Dani Suhanda Aku pernah berjalan Dalam lorong gelap Dalam sunyinya malam Saat redupnya sinar bulan Aku pernah merasa sendiri Menatap langit penuh bintang Mendengar nyanyian alam Melekik merdu dalam hati Lalu aku melihat cahaya Begitu silau Begitu terang Itulah KuasaNya Dzat yang membangkitkan aku Yang menemaniku Aku bangkit atas KehendakNya Dalam kesunyian dan Kehampaan Hati 2018 Hati untuk Ibu Oleh : Regina Dani Suhanda Suara merdu ku dengar Pagi hari yang indah Saat melihat wajahmu Saat peluh itu menetes Aku disini bersamamu Aku bersama hari tuamu Aku menggandengmu Aku menuntunmu Ibu.....Ibu Kau menahan lapar untukku Kau menahan tangis Agar aku tak melihatmu bersedih Ibu........ Kau menahan sakit Kau begitu menderita Memikul  beban hidup yang berat Hatimu yang murni Belaian hangatmu Kasih sayang lembutmu Elok paras wajahmu Aku ingin berjumpa Aku ingin ikut bersamamu A...

Puisi-Puisi Destria Ramadina;Meraih Impian

MERAIH IMPIAN Oleh : Destria Ramadina Sumber : DiniIndriaPutri Ketika ku mulai melangkah Detik demi detik, hari demi hari Kumulai menggoreskan tinta pada lembaran – lembaran cerita Tersirat, Tersurat, Terukir sebuh harapan besar Dan penuh makna yang sangat berharga     Akan ku jelajahi dunia ini     Demi meraih semua impianku     Walau penuh dengan segala rintangan     Takkan gentar ku lawan semua rintangan itu Lewat kata – kata dalam doa Kan kuhapuskan semua keluh kesah dalam diriku Agar tercapainya impian dan cita - citaku Demi kebahagian yang ku impikan INGIN MEMILIKI Oleh :Destria Ramadina Ia ada dan nyata Terlihat istimewa dimataku Dimana – mana selalu ada dirinya Saat ku tersadar ataupun tertidur Dia selalu terbayang – baying dalam pikiranku Aku ingin memilikinya Tetapi itu sangat sulit Hati kecilku menentang itu ia seperti air yang sulit untuk ku genggam Ku melihatnya, ku merasakan kehadirannya Tetapi ia tak ...

Puisi-Puisi Sarah Mahmudah;Malaikat Pelindung

Malaikat Pelindung  Kau ada setiap saat Menepi Penantian nyata Jiwa hidupmu tak merenung langkahmu selalu menjadi Impian Bagai Pondasi yang tetap satu Yang menjadi penguat sekitarnya Keberadaanmu yang dinanti... Membuat Sekelilingnya ingin tetap selalu ada Wahai Malaikat ku... Hadirmu adalah Anugerah Selalu terurai kisah kebahagiaan Setiap kau wujudkan aksi duniamu Tanda bahagia yang tak pernah meredup Seolah-olah itu adalah sederhana Yang tak luput dari jatuh Kutipan hidupmu ialah bahagia Kau selalu sama dalam harinya Tak pernah menoleh kepada yang lain Akan hal terindah Untuk tujuan umum kau utamakan Wahai Pelindung kecilku... Tetaplah hingga Abadi Hingga tiada yang terpatahi Untuk kesekian kali Oh Malaikat Pelindung... Ingatlah, ada yang selalu menunggu Terkadang kau seperti Pahlawan Terkadang pula menjadi sumber bahagia... Sang Perindu yang Pemalu  Seketika termulai dalam Jiwa Sunyinya terbenak dalam renungan Rindunya yang hanya di...

Puisi-Puisi Maulina Safitri;Mimpi

Mimpi Maulina Safitri Detik- detik yang berlalu Biarlah berlalu Detik ini Kita mulai yang baru Membuat suatu kenangan yang indah Membuat kenangan takkan terlupakan Aku ingin hidup bahagia bersama mu Aku ingin hidup dengan mu untuk selamannya Kau lah mimppiku Kau lah hidupku Kau lah yang kuharapkan Kau lah yang kuinginkan Aku mencintaimu Aku menyayangimu Aku menginginkamu Aku mengharapkanmu Banyuasin, 28 April 2018 Perjalanan ku Maulina safitri Tetesan air embun Setiap pagi Awali senyumku Awali kebahagianku Kujalani hidup bersamamu Ku berjalan mengikuti bumi yang berputar pada porosnya Ku berjalan mengikuti air yang mengalir Ku mendaki gunung yang takkan pernah bisa datar Karna aku kuat jika bersamamu Karna aku berani jika bersamamu Ingatlah perjuangan kita bersama maka jangan Lah kau tinggalkan aku Banyuasin, 28 April 2018 Kepastian Maulina safitri. Ku berjalan menelusuri gelapnya malam Ku berjalan menelusuri kejamnya dunia ini Ku ber...

Puisi-Puisi Ade Niki;Kolase Cinta

Tangisan darah di langit timur tengah Karya:Ade Niki Antara, Roket bom dan rudal para mujahid dan mujahidah Menghunuskan takbir Hati yang begitu tersayat Tubuh yang tercabi- cabik Dengan banjiran darah para syuhada Hati mereka menjerit Hati mereka tersayat Mereka menangis Mereka kehilangan Mereka .. Mereka sudah biasa melihat mayat mayat bergelimpangan Mereka sudah biasa mendengar suara jeritan tangisan kepedihan Dimana... Dimanakah hati nurani kalian ? Butakah kalian? Atau tulikah kalian ? Laa ilaha illalloh.. Laa ilaha illalloh.. Laa  ilaha illalloh.. Mereka, Mereka adalah anak  anak surih Mereka tidak takut pada kematian Meskipun musuh mengacungkan senapan Kehadapann mereka Yaa allah.. Yaa allah.. Bukakanlah hati saudara muslim kami Agar bisa bantu mereka Kawan, Kita telah terapit oleh garis waktu kesombongan Bersembunyi di balik pilar pilar realita kehidupan Bersikap tak peduli Ah, biarkann saja! Itu bukan urusan kita Memangnya ada ...

Puisi-Puisi Renita Melviany;Pertunjukan Malam

Namanya Rindu Karya: Renita Melviany Rindu jatuh terpatah-patah Jatuhkan edelweiss dalam genggaman Berguling-guling hingga dasar Hipotermia, didinginkan rindu Tak sanggup jangkau magma yang kan hangatkan Rindu namanya Keracunan rindu, buat kaku Rindu bermetamorfosis batu berlumut Hijau pekat, disimpul bukit Jatuh bebas, tak ditahan ranting-ranting alit Berbisik tasbih, tanpa tasbih Jatuh tertimbun batu Hancur, sehancur batu disiksa manusia Gunung perkasa injak si kecil rindu Serupa injak kelik-kelik serangga cacingan Tasbih tak goyah, walau terguncang Tak bilang sakit, walau perih Atas gunung, bawah daratan Mentari silaukan mata berdebu Sadarkan rindu yang sadar Namanya rindu, terbiasa dirindukan Dilanda kerinduan Majalengka, 27 April 2018 Tulisan Karya: Renita Melviany Ingatan-ingatan seperti huruf Huruf abc ditulis abc Abc lawan kegundahan Kegundahan dirahasiakan gelap malam Malam menyamarkan siang Siang senang, riuh kepura-puraan Pura-pura tak ...

Puisi-Puisi Fatimatus Sya'diah;Bagiku Kamu

Antara Ada Dan Tiada Penulis: Fatimatus sya'diah Sejenak garis tipis itu mulai membentuk, Menyeringai tanpa mengerti Mungkin sebab tak lagi mau dicari, Berhenti mencaci tentang rasanya yang tak diyakini. Memilah gengsi dari rangkaian rasa dihati Untuk keberanian yang kau cipta dalam untaian kata, Yang kucerca dgn kata tanpa terduga Untuk perhatian yang kau tuang dalam secangkir kopi, Yang membuatku seketika merasa percaya akan hati Untuk tawa pengertian yang kau sajikan dalam ketenangan Yang membuatku k esal akan tatapan Untuk rela menjadi telinga dalam tiap suara, Yang seketika hadirkan rasa yang tiada dalam kamus rasa Terima kasih, Untuk rasa yang tak pernah terbaca walau selalu dirasa Pekanbaru, 28 April 2018 Sama Dengan Payah Penulis: Fatimatus sya’diah Ketika kata menjadi fatamorgana Hilang dalam rasa Ingin sampaikan makna namun samar dalam oase lara Masih sama dalam asa Meski memudar dalam raga Masih dengan gerutu sang pendusta Walau t...

Puisi-Puisi Calvin Muhammad Adam ;Merajut Ambisi

Sebuah Rasa  Karya : Calvin Muhammad Adam Bohong jika ku tak rindu Dusta jika ku tak cinta Munafik jika ku tak sayang Egois jika semua itu kupendam Kutahu Rasa sebuah anugerah Kuyakin Ini kehendak maha kuasa  Tapi... Hingga detik ini Rasa ini tak berani kusampaikan Rasa ini tak jua aku utarakan Kutakut ini hanya ketidakpastian Yang selalu kuharapkan Yang tak pasti kudapatkan     Majalengka, 28 April 2018 Kala Hujan  Karya : Calvin Muhammad Adam Kala hujan itu Mulut membisu Tubuh terpaku Dan hati tak menentu Saat itu... Tak terucap sepatah kata Tak tersirat sebuah berita Seolah baik-baik saja Padahal Aku mengetahuinya Jika angin telah berlalu begitu saja Lantas Apakah dia tak merasa? Disini rintik hujan menunggunya Merelakan belenggu waktu untuknya Demi seseorang yang dia puja Majalengka, 28 April 2018 Merajut Ambisi Karya : Calvin Muhammad Adam Aku ingin menyelinap dalam diam Ketika tak ada restu dari alam Oceha...

Puisi-Puisi Sofiyah Bws;Sayap Garudaku

Hancur Oleh : Sofiyah Bws Tempat ini dulunya hanya tanah, antah berantah Orang hidup tak bebas dalam perintah, penjajah Jantan pahlawanku meski hanya dengan sebujur panah Disulap tanah ini jadi rumah Indah Aku tersenyum hidup lega di rumah sendiri Menarik nafas suci dari pagi hingga malam hari Pahlawanku menjelma jadi bulan dan bintang di langit negeri Juga mentari tersenyum menyaksikan indah pertiwi Wangi Itu dulu, tidak sekarang Rumah telah rapuh hilang ruang Berserakan barang-barang Negeri indah hanya ada dalam bayang Sayang Atap rumahku bocor Negeriku kemasukan koruptor Alasnya mulai kotor Kami terteror Horor Pintu patah kayunya Negeri banyak malingnya Jendela pecah kacanya Negeri hilang harta Fakta Nasi dalam rumahku jadi bubur Segelintir pemimpin tidak jujur Bulan dan bintang malamku jadi kabur Tak ada lagi mentari timur Kabur Para maling telah kabur Pemilik rumah babak belur Negeri tak teratur Pecah-pecah telur Hancur Bondowoso, 29 Ap...

Puisi-Puisi Aliyatus Shalihah;Rindu Dalam Sunyi

DIAM dan HILANG Karya: Aliyatus Shalihah Aku yang diam, perlahan menghilang Dan aku yang diam perlahan tenggelam Bersama rindu yang terpendam Terjebak luka dan tak berdaya Menangisku, menunggumu Menangisku, didiammu Menuntutku tuk bertahan Diam dan hilang..... Resah hatiku, temani langkahku Sepi hariku, seakan berlalu Bersama rindu yang terpendam Terjebak luka dan tak berdaya Manangisku, menunggumu Menangisku, didiammu Menuntutku tuk bertahan Diam dan hilang..... Hatiku pilu, tersimpan luka yang ngilu Kudengar  kata pisah, sesuatu seperti menusukku Hatiku mulai layu Suaramu, masih mengalun indah kala itu Menangisku, menunggumu Menangisku, didiammu Menunututku tuk bertahan Daim dan hilang..... LUKA Karya: Aliyatus Shalihah Guntur, membuat luka dihati kembali membengkak Tak sempat aku bersembunyi Kilat di langit begitu tiba-tiba Hujan lebat begitu saja, mataku basah Telah jauh kumendekati Sesak di hati menahan rindu ini Rindu, seakan melepu...